Suzuki Ditinggal Davide Brivio ke Formula 1, Kevin Schwantz Tawarkan Bantuan

Suzuki Ditinggal Davide Brivio ke Formula 1, Kevin Schwantz Tawarkan Bantuan
Juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz (c) Suzuki Racing

Bola.net - Juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz, mengaku sudah menawarkan bantuan kepada Suzuki Ecstar MotoGP, yang secara mendadak ditinggalkan Davide Brivio yang tadinya merupakan manajer tim mereka. Seperti diketahui, Brivio hengkang ke Formula 1 tahun ini, menjadi Direktur Balap Alpine F1 Team.

Tadinya, Suzuki dikabarkan ingin menggaet Livio Suppo, eks Manajer Ducati Team dan Repsol Honda. Namun, Direktur Tim sekaligus Project Leader Suzuki, Shinichi Sahara, telah mengumumkan pihaknya untuk sementara belum mau mencari manajer baru dan staf tersisa akan berbagi tugas yang ditinggalkan Brivio.

Kepada Bike Sport News pada Rabu (27/1/2021), Schwantz pun mengaku kecewa melihat Brivio, yang dikenal sukses membimbing Yamaha dan Suzuki juara lagi usai penantian panjang, hengkang begitu saja. Namun, pria asal Texas, Amerika Serikat, ini bisa memaklumi tantangan menarik yang bisa disediakan F1 untuknya.

1 dari 3 halaman

Bisa Pahami Alasan Davide Brivio Hengkang

Bisa Pahami Alasan Davide Brivio Hengkang

Joan Mir, Davide Brivio, dan Alex Rins (c) Suzuki

"Saya bisa memahami Davide. Ada tantangan baru di luar sana, dari dunia yang berbeda. Ia ingin terlibat, cari cara sukses di dalamnya. Tak diragukan lagi ia pasti bisa. Tapi Suzuki akan rindu Davide dan Roberto (Brivio, koordinator tim). Mereka bekerja sangat baik merakit tim itu, kelompok orang hebat. Semoga sisa staf mereka tetap solid, dan hanya Brivio Bersaudara yang pergi," ujarnya.

"Saya harus ucapkan selamat kepada mereka. Tim ini tim pemenang. Saya tahu Joan (Mir) lah yang jadi juara dunia, namun mereka semua adalah tim yang membuatnya terwujud. Saya doakan yang terbaik ke mana pun mereka pergi, dan saya berharap Davide dan Roberto bisa segera meraih sukses di F1," lanjut Schwantz.

Selain Suppo, ada beberapa nama lain yang tadinya sempat dirumorkan jadi kandidat pengganti Brivio, di antaranya Pablo Nieto (Manajer Tim Sky Racing VR46), Gino Borsoi (Sporting Director Aspar Team), Paul Denning (Manajer Tim Pata Yamaha WorldSBK) dan Schwantz sendiri. Schwantz pun mengaku telah mengajukan diri.

2 dari 3 halaman

Tak Bisa Kerja Penuh Waktu

"Saya selalu bilang bahwa saya mau membantu Suzuki semampu saya jika kesempatannya memang ada. Tapi saya rasa kesempatannya belum ada sekarang. Sepertinya Sahara-san yakin mereka bisa mengatasi masalah itu dan bisa tetap berprestasi tanpa Davide dan beberapa orang lainnya," ungkap pria berusia 56 tahun ini.

Meski begitu, Schwantz mengakui bahwa dirinya tak bisa bekerja penuh waktu jika harus terlibat dalam proyek Suzuki di MotoGP, karena ia tinggal di Amerika Serikat. Ia pun yakin Sahara dan stafnya bakal punya solusi lebih jitu. Ia pun berharap Suzuki bisa tetap solid dan mempertahankan gelar tahun ini.

"Ini takkan mudah, tapi Sahara-san sudah pergi ke mana-mana dan melakukan banyak hal untuk Suzuki. Saya rasa ia tahu benar apa yang bisa bikin tim mereka tetap percaya diri dan terus memproduksi motor balap yang hebat, serta terus mengembangkannya. Saya mau memberi bantuan, tapi saya tak mau penuh waktu, itu jelas," tutupnya.

Sumber: Bike Sport News