'Suzuki Butuh 2 Orang untuk Jadi Pengganti Davide Brivio'

'Suzuki Butuh 2 Orang untuk Jadi Pengganti Davide Brivio'
Davide Brivio (c) Suzuki

Bola.net - Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, turut bahagia melihat Davide Brivio mendapatkan kesempatan emas pindah ke Formula 1 demi menjadi CEO Alpine F1 Team. Namun, lewat GPOne, Kamis (7/1/2021), Guidotti mengaku yakin Suzuki Ecstar bakal sulit menemukan manajer tim baru sekaliber Brivio.

Meski jabatannya sebagai CEO Alpine F1 Team masih berupa rumor, namun Suzuki sudah resmi mengumumkan hengkangnya Brivio dari skuad mereka tahun ini, yang tentunya menjadi 'pendukung' rumor tersebut. Kabar ini pun sangat menggemparkan paddock MotoGP, apalagi jika mengingat peran masif Brivio dalam kejuaraan ini.

Seperti yang diketahui, Brivio berperan besar dalam merayu Valentino Rossi bergabung ke Yamaha pada 2004 dan bersama-sama meraih empat gelar dunia MotoGP. Pada 2013, ia pun menjadi Manajer Tim Suzuki, dan usai jatuh-bangun, ia memimpin skuad itu merebut gelar dunia bersama Joan Mir pada 2020, usai penantian 20 tahun.

1 dari 3 halaman

Layak Dapat Kans Pimpin Tim Formula 1

"Saya ikut sangat bahagia untuk Davide. Ia sungguh layak dapat kesempatan itu, dan saya bisa bayangkan adrenalin dan gairahnya memulai tantangan baru ini. Kehadiran Fernando Alonso bakal membantu, karena pembalap sekaliber dia tahu benar apa yang ia inginkan dan ini bisa meringankan beban Davide," ujar Guidotti.

Belum juga sehari Suzuki mengumumkan hengkangnya Brivio, nama-nama yang bisa jadi kandidat penggantinya sudah bermunculan. Nama yang paling santer dibicarakan adalah eks Manajer Ducati Team dan Repsol Honda, Livio Suppo. Namun, Guidotti yakin, mencari pengganti Brivio tidaklah semudah menjentikkan jari.

"Saya rasa tawaran ini baru datang beberapa hari lalu, mungkin 10-15 hari terakhir. Namun, saya tak yakin Davide ingin meninggalkan Suzuki dengan situasi yang buruk. Ia mungkin akan melakukan segalanya demi menemukan pengganti. Tapi mungkin dua orang bakal dibutuhkan demi menggantikan seseorang seperti dia," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Tak Tutup Kans Kerja Bareng Suzuki, Tapi...

Dengan hengkangnya Brivio, gagasannya soal membentuk tim satelit Suzuki pada 2022 pun kian terkatung-katung. Brivio diketahui sudah mengajukan proposal ini kepada para petinggi di Jepang sejak 2017, namun hingga kini belum dapat lampu hijau yang nyata.

Guidotti sendiri mengaku pihaknya sempat bicara serius dengan Brivio soal proyek ini, dan tak menutup kemungkinan potensi bekerja sama dengan Suzuki di masa depan. Namun, ia menyatakan bahwa saat ini kerja sama Pramac Racing dengan Ducati Corse sedang hangat-hangatnya.

"Pada 2017, kami memang bicara dengan Suzuki, kala itu kesempatannya memang terbuka. Apa pun bisa terjadi, mengapa tidak? Namun, saya rasa saat ini cukup sulit terwujud, karena kami sedang menjalankan kontrak penentu yang sangat penting bersama Ducati," tutup Guidotti.

Sumber: GPOne