
Bola.net - Pebalap tim Bintang Sobo Eneos asal Riau, Sunny TS naik podium di kelas Indonesia Super Production (Kejuaraan Nasional) Indonesia Series of Motor Sport 2012 (ISOM) seri ke-IV, Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/9) petang.
Tampil penuh percaya diri sejak awal balapan, Sunny langsung membesut 15 lap dengan catatan waktu 33:31.310. Sedangkan posisi kedua dan ketiga, ditempati Renaldo P. Koesoemo (DKI/HSC Ganda Sari OWS) dan Roy Haryanto (DKI/HSC Ganda Sari OWS. Masing-masing mencatat 33:32.020 dan 33:32.475.
Sunny mengakui, lapisan baru aspal Sirkuit Sentul yang berjarak 3,965 km membantunya melaju dengan baik. Tak ayal, menyuguhkan tantangan tersendiri di antara para pebalap. Kejurnas yang menurunkan saju jenis mobil, yakni Honda All New Jazz dinilai Sunny semakin tegang, ketika saling kejar-mengejar sepanjang balapan.
"Kualitas grip yang lebih meningkat membuat para pebalap harus benar-benar fokus melibas di tikungan," ujar Sunny. "Kurangnya adaptasi, membuat beberapa kali tergelincir. Saya sempat khawatir posisi menjadi melorot jika tidak fokus," lanjutnya.
Persaingan ketat sudah terasa, bukan hanya karena suhu udara di sirkuit yang panas terik, tetapi karena semangat juang para pebalap yang ingin berebut posisi terdepan sejak tikungan pertama.
Terlihat persaingan sengit terjadi di antara pebalap master, yakni lain Renaldo P. Koesoemo, Roy Haryanto, Alvin Bahar, dan Sunny TS. Mereka terus bersaing sejak lap pertama untuk memenangkan lomba.
Menurut Sunny, lapisan baru aspal sirkuit berisiko bagi para pebalap jika kurang persiapan. Hanya saja, kondisi aspal anyar tersebut membuat kualitas daya cengkeram jadi meningkat sehingga laju kendaraan bila lebih tinggi lagi.
Celakanya, sebagian pebalap tidak merasakan kondisi tersebut dan tidak mengubah titik pengereman. Efeknya, mereka melintir dan juga menyebabkan adanya insiden tabrakan.
"Aspal baru ini justru membuat mobil dapat melaju lebih cepat. Efeknya butuh adaptasi soal titik pengereman. Keadaan itu tidak disadari pebalap yang masih memakai patokan berdasarkan aspal sebelumnya. Dampaknya, banyak yang harus mencium gravel bed," cerita Rendison Joesno, selaku penghelat acara.
Sementara itu, pada seri ketiga lalu, mobil All New Honda Jazz yang dikendarai duo pebalap Honda Surabaya Center Gandasari OWS berhasil tampil baik sepanjang lomba dan meraih juara pertama dan kedua. Pebalap Renaldo P. Koesoemo berhasil finis terdepan, diikuti oleh Roy Haryanto dan Alvin Bahar dari Honda Racing Indonesia. (esa/kny)
Tampil penuh percaya diri sejak awal balapan, Sunny langsung membesut 15 lap dengan catatan waktu 33:31.310. Sedangkan posisi kedua dan ketiga, ditempati Renaldo P. Koesoemo (DKI/HSC Ganda Sari OWS) dan Roy Haryanto (DKI/HSC Ganda Sari OWS. Masing-masing mencatat 33:32.020 dan 33:32.475.
Sunny mengakui, lapisan baru aspal Sirkuit Sentul yang berjarak 3,965 km membantunya melaju dengan baik. Tak ayal, menyuguhkan tantangan tersendiri di antara para pebalap. Kejurnas yang menurunkan saju jenis mobil, yakni Honda All New Jazz dinilai Sunny semakin tegang, ketika saling kejar-mengejar sepanjang balapan.
"Kualitas grip yang lebih meningkat membuat para pebalap harus benar-benar fokus melibas di tikungan," ujar Sunny. "Kurangnya adaptasi, membuat beberapa kali tergelincir. Saya sempat khawatir posisi menjadi melorot jika tidak fokus," lanjutnya.
Persaingan ketat sudah terasa, bukan hanya karena suhu udara di sirkuit yang panas terik, tetapi karena semangat juang para pebalap yang ingin berebut posisi terdepan sejak tikungan pertama.
Terlihat persaingan sengit terjadi di antara pebalap master, yakni lain Renaldo P. Koesoemo, Roy Haryanto, Alvin Bahar, dan Sunny TS. Mereka terus bersaing sejak lap pertama untuk memenangkan lomba.
Menurut Sunny, lapisan baru aspal sirkuit berisiko bagi para pebalap jika kurang persiapan. Hanya saja, kondisi aspal anyar tersebut membuat kualitas daya cengkeram jadi meningkat sehingga laju kendaraan bila lebih tinggi lagi.
Celakanya, sebagian pebalap tidak merasakan kondisi tersebut dan tidak mengubah titik pengereman. Efeknya, mereka melintir dan juga menyebabkan adanya insiden tabrakan.
"Aspal baru ini justru membuat mobil dapat melaju lebih cepat. Efeknya butuh adaptasi soal titik pengereman. Keadaan itu tidak disadari pebalap yang masih memakai patokan berdasarkan aspal sebelumnya. Dampaknya, banyak yang harus mencium gravel bed," cerita Rendison Joesno, selaku penghelat acara.
Sementara itu, pada seri ketiga lalu, mobil All New Honda Jazz yang dikendarai duo pebalap Honda Surabaya Center Gandasari OWS berhasil tampil baik sepanjang lomba dan meraih juara pertama dan kedua. Pebalap Renaldo P. Koesoemo berhasil finis terdepan, diikuti oleh Roy Haryanto dan Alvin Bahar dari Honda Racing Indonesia. (esa/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...