
Bola.net - Bulan November 2012 lalu, Filippo Preziosi ditarik dari jabatannya sebagai General Manager Ducati Corse. Pria Italia itupun memutuskan untuk mengundurkan diri setelah 19 tahun mengabdi kepada pabrikan tersebut karena alasan kesehatan.
Casey Stoner yang pernah membalap untuk Ducati selama empat tahun dan meraih gelar dunia pada tahun 2007, mengaku tak senang atas keputusan Ducati menarik jabatan Preziosi.
"Ducati membuat beberapa kesalahan. Dengan besar dana yang digunakan dalam periode Valentino Rossi, saya rasa mereka bisa menang lebih sering. Mereka pikir, 'Kita sukses meraih hasil baik bersama Stoner, dan akan lebih baik lagi jika bersama Valentino'," ujar Stoner.
Menurut pebalap yang kini berkompetisi di V8 Supercar itu, Preziosi adalah teknisi Ducati yang sangat handal. Preziosi lah otak dari proyek mereka sejak bergabung di MotoGP pada tahun 2003 silam.
"Ada juga kalanya mereka tak memiliki gairah balap yang besar. Menghapus Preziosi merupakan pilihan buruk. Ia merupakan teknisi yang fantastis dan membuat proyek dari nol, yakni proyek yang dimenangkan dengan potensi yang tak terlihat," lanjut Stoner.
Pebalap Australia inipun mengaku sempat ingin memboyong Preziosi ketika hengkang ke Repsol Honda pada akhir 2010. "Ketika pindah ke Honda, saya memboyong seluruh kru, karena saya tahu kami bisa kembali menang. Andai saja bisa, kala itu saya juga akan membawanya," tuntas juara dunia MotoGP 2007 dan 2011. (twb/kny)
Casey Stoner yang pernah membalap untuk Ducati selama empat tahun dan meraih gelar dunia pada tahun 2007, mengaku tak senang atas keputusan Ducati menarik jabatan Preziosi.
"Ducati membuat beberapa kesalahan. Dengan besar dana yang digunakan dalam periode Valentino Rossi, saya rasa mereka bisa menang lebih sering. Mereka pikir, 'Kita sukses meraih hasil baik bersama Stoner, dan akan lebih baik lagi jika bersama Valentino'," ujar Stoner.
Menurut pebalap yang kini berkompetisi di V8 Supercar itu, Preziosi adalah teknisi Ducati yang sangat handal. Preziosi lah otak dari proyek mereka sejak bergabung di MotoGP pada tahun 2003 silam.
"Ada juga kalanya mereka tak memiliki gairah balap yang besar. Menghapus Preziosi merupakan pilihan buruk. Ia merupakan teknisi yang fantastis dan membuat proyek dari nol, yakni proyek yang dimenangkan dengan potensi yang tak terlihat," lanjut Stoner.
Pebalap Australia inipun mengaku sempat ingin memboyong Preziosi ketika hengkang ke Repsol Honda pada akhir 2010. "Ketika pindah ke Honda, saya memboyong seluruh kru, karena saya tahu kami bisa kembali menang. Andai saja bisa, kala itu saya juga akan membawanya," tuntas juara dunia MotoGP 2007 dan 2011. (twb/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 07:02
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 07:00
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 06:45
-
Bola Indonesia 23 Maret 2025 06:32
-
Liga Italia 23 Maret 2025 06:30
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 06:15
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...