Start Kacau, FIM Kritik Pengawas Balap MotoGP San Marino

Start Kacau, FIM Kritik Pengawas Balap MotoGP San Marino
Start kacau, FIM kritik pengawas balap MotoGP San Marino. © AFP
Bola.net - Presiden Federasi Balap Motor Dunia (FIM), Vito Ippolito melayangkan kritik kepada para pengawas balap MotoGP San Marino, Minggu (16/9) lalu. Kritik tersebut mengenai start balapan yang dinilai 'kacau'.

Pengawas balap menunda start setelah kopling motor Ducati milik Karel Abraham diketahui bermasalah. Mereka pun membolehkan para kru tim kembali memasuki grid untuk mempersiapkan keperluan pebalap masing-masing.

Sesaat sebelum start ulang, giliran motor Honda milik Dani Pedrosa yang mengalami masalah. Selimut penghangat ban depannya terkait dan membuat ban tak bisa berputar (terkunci). Pebalap Spanyol itu harus kembali ke pit lane untuk mengatasi masalah. Padahal, kala itu pit lane Sirkuit Misano sudah berstatus 'tertutup. Ia pun terpaksa menjalani hukuman start dari posisi paling buncit.

Ippolito pun menyalahkan para pengawas balap karena menghentikan start pertama, dan juga karena memperbolehkan terlalu banyak personel tim kembali ke grid.

"Kami tidak pernah melihat balapan dihentikan tepat saat start dimulai. Ini kesalahan besar. Lintasan telah dibuka dan prosedur start kembali diaktifkan. Ini membuat terlalu banyak anggota tim kembali ke grid. Seharusnya, hanya mekanik dengan mesin starter yang kembali. Dengan begitu, start bisa langsung dimulai," tuturnya.

Ippolito juga menyatakan bahwa perintah 'start akan dimulai dalam satu menit' harusnya telah dimengerti oleh semua orang. Dengan begitu, insiden terkaitnya selimut penghangat ban tidak akan terjadi.

Namun Pedrosa yang menjadi 'korban' menambahkan, "Kami kebingungan secara tiba-tiba karena para mekanik kembali ke grid. Lagi pula, tidak ada satupun pengawas balap yang memberitahu kapan start ulang akan dimulai. Mekanik saya pun kembali memasang selimut ban. Namun tiba-tiba mereka berteriak kepada para kru, 'Start akan dimulai satu menit lagi! Ayo, keluar dari trek!'" kisahnya.

Pedrosa pun menjelaskan bahwa mekaniknya segera melepaskan selimut tersebut, namun ban depannya 'terkunci' dan tak bergerak. "Saya akhirnya bisa melakukan warm up lap. Namun ketika sampai di grid, saya diperintahkan start dari posisi paling buncit. Tim kami memahami peraturan itu, tapi informasi yang kami terima sangat rancu," pungkasnya.  (as/kny)