Soal Insiden Michelin, Valentino Rossi Tuding Ducati

Soal Insiden Michelin, Valentino Rossi Tuding Ducati
Valentino Rossi (c) AFP
- Senada dengan protes keras duo Monster Yamaha Tech 3, Pol Espargaro dan Bradley Smith, Valentino Rossi menyatakan Ducati merupakan titik awal drama ban Michelin di MotoGP Argentina akhir pekan lalu. Hal ini disampaikan The Doctor dalam sesi jumpa pers MotoGP Austin, Texas pada hari Kamis (7/4) waktu setempat.


Lapisan luar ban belakang pebalap Octo Pramac Yakhnich, Scott Redding tiba-tiba terkelupas dalam sesi latihan keempat MotoGP Argentina, dan hal ini persis seperti yang terjadi pada pebalap Avintia Racing, Loris Baz dalam uji coba pramusim Malaysia awal Februari lalu.


Insiden Redding inipun membuat Michelin menarik seluruh komponen ban belakang yang tersedia, dan menggantinya dengan ban cadangan yang konstruksinya lebih kaku. Selain itu, pebalap juga dipaksa melakukan pitstop di antara lap 9-11 dalam balapan yang diperpendek dari 25 lap menjadi 20 lap tersebut.

Scott Redding (c) Pramac RacingScott Redding (c) Pramac Racing

"Ada dua faktor yang mempengaruhi. Insiden ini terjadi pada pebalap yang lebih tinggi dan berat, seperti Loris dan Scott. Saya juga cukup tinggi, tapi ini mengarah ke pebalap yang lebih tinggi dan motor tertentu. Selama pramusim, serta balapan di Qatar dan Argentina, Yamaha tak pernah punya masalah ban. Bahkan kami siap balapan 25 lap di Argentina," ujar Rossi seperti yang dilansir Crash.net.


Selain Yamaha, Honda juga tak pernah terdengar mengalami masalah ban yang berarti, dan menurut Rossi justru Ducatilah yang harus mengatasi masalah ini agar balapan berjalan adil. Jika Ducati tak segera membereskan masalah ban, The Doctor pun khawatir semua pebalap tak punya opsi untuk memilih ban yang lebih cocok untuk gaya balap mereka.


"Kami merasa nyaman, data suhu ban juga tak menunjukkan masalah. Jadi saya harap motor lain, dalam kasus ini Ducati, bisa memperbaiki masalah ini. Jika hal ini tak segera diatasi, maka semua bakal terpaksa memakai ban yang sangat keras. Ini jelas tak bagus untuk pertunjukan dan performa. Jadi Ducatilah yang harus mengatasi masalah ini," tutupnya. [initial]


  (cn/kny)