Soal ECU, Ducati Dua Tahun Diuntungkan Kelas Open

Soal ECU, Ducati Dua Tahun Diuntungkan Kelas Open
(c) AFP
- Sementara Honda terus mengalami kesulitan adaptasi dengan software perangkat elektronik (ECU) terbaru selama uji coba pascamusim dan pramusim MotoGP, lain halnya dengan Ducati. Pabrikan Italia itu justru menjadi peserta yang paling mulus dalam melakukan transisi dari ECU pabrikan ke ECU tersebut.


Kepada Crash.net, General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'igna pun menyatakan bahwa hal ini tak terlepas dari ketekunan Ducati dalam mengurus Avintia Racing yang turun di kelas Open pada tahun 2014 dan 2015, serta hubungan lama mereka dengan Magneti Marelli.


"Kami memulainya sejak kelas Open digulirkan, karena software ECU Open ini titik awal dari penyeragaman ECU. Jadi kami belajar banyak selama dua musim terakhir. Kami juga punya keuntungan kecil ketimbang pabrikan lain soal ini. Tapi jujur saja, tampaknya software baru ini juga bekerja dengan baik di Yamaha," ujarnya.

Andrea DoviziosoAndrea Dovizioso

Musim ini Ducati juga menurunkan delapan pebalap dalam empat tim berbeda, yakni tim pabrikan, Octo Pramac Yakhnich, Avintia Racing dan Aspar Team. Tim pabrikan mengendarai Desmo 16 GP, Pramac mendapatkan Desmosedici GP15, sementara dua tim sisanya mendapatkan Desmosedici GP14.2.


Meski dinilai terlalu banyak, Dall'igna yakin ini justru merupakan sebuah keuntungan tersendiri. Menurut mantan direktur teknis Aprilia Racing ini, Ducati malah bisa lebih banyak mendapatkan data, menjalani beberapa uji coba dengan pebalap berbeda dan mendapat feedback yang berbeda pula.


"Ini bisa jadi sebuah keuntungan. Tentu kami harus sungguh-sungguh mengatur semuanya, karena delapan pebalap dalam sebuah pekan balap adalah jumlah yang cukup banyak. Tapi saya rasa kami punya sumber daya yang cukup baik untuk menanganinya," tutup Dall'igna. [initial]


 (cn/kny)