Senasib Rider Ducati Lainnya, Jack Miller Dibikin Bingung Performa Ban Lunak

Senasib Rider Ducati Lainnya, Jack Miller Dibikin Bingung Performa Ban Lunak
Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, hanya ingin melihat sisi positif dari fakta dirinya sekadar finis di posisi 9 dalam MotoGP Losail, Qatar, pada Minggu (28/3/2021), usai menjalani start bagai roket bersama-sama Pecco Bagnaia, Johann Zarco, dan Jorge Martin. Namun, ia tak memungkiri dibikin bingung oleh performa bannya.

Start kelima, Miller merangsek ke posisi 2 di Tikungan 1. Tapi lambat laun ia melorot ke posisi 5 karena menghemat ban belakang lunak. Usai Maverick Vinales mengambil alih pimpinan balap dari Bagnaia pada Lap 15, Miller memutuskan gaspol demi mengejar kelompok terdepan. Tapi bukannya lebih cepat, ia justru makin terjun bebas.

Miller justru tersalip Joan Mir, Fabio Quartararo, Aleix, dan Pol Espargaro. "Saya tak terlalu agresif di awal, tapi pada 12-14 lap terakhir, saat Maverick menyalip, saya bilang, 'Kini saatnya meningkatkan ritme'. Saya bisa mencapai 1 menit 55 detik rendah selama beberapa lap, dan kemudian 'boom', ritme saya mentok dan mulai kehilangan ban belakang di tengah tikungan," kisah via Autosport.

1 dari 3 halaman

Bakal Pelajari Data Johann Zarco dan Pecco Bagnaia

Bakal Pelajari Data Johann Zarco dan Pecco Bagnaia

Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) Twitter/Ducati Corse

Kehilangan grip ban belakang pada paruh kedua balapan ini uniknya tak hanya dialami Miller, melainkan juga dialami Zarco dan Bagnaia. Bedanya, kedua rider ini masih menyimpan sedikit grip dan diuntungkan blunder Joan Mir yang melebar di tikungan terakhir, hingga masing-masing bisa finis kedua dan ketiga.

Miller pun mengaku akan mempelajari data kedua rider ini. "Saya hanya coba mengendalikan ban pada awal balapan, dan ternyata tak benar-benar berguna. Jadi, kami harus memahami apa yang saya lakukan dan apa yang dilakukan rider lainnya. Ini balapan pertama musim ini, dan kami akan mulai dari sini," tutur rider Australia ini.

Runner up Moto3 2014 ini juga mengaku ogah berpikiran negatif soal hasil balapnya kali ini. Ia yakin finis kesembilan lebih baik ketimbang gagal finis, walau ia paham betul bahwa hasil ini semestinya 'tak termaafkan' mengingat ia sudah membela tim pabrikan.

2 dari 3 halaman

Tak Mau FInis Kesembilan, Tapi...

"Kini saya ada di tim pabrikan, saya tak mau finis kesembilan, namun hanya itu 'kartu' yang kami punya hari ini. Ini lebih baik daripada tanpa poin. Enam poin lebih baik daripada tidak sama sekali. Namun, kami harus memahami apa yang terjadi hari ini dan memperbaikinya tahun depan," ungkap pembalap berusia 26 tahun ini.

Kini, Miller sudah tak sabar menanti MotoGP Doha, yang juga digelar di Sirkuit Losail, pada 2-4 April nanti. Ia pun masih menaruh harapan untuk mengulang kesuksesan Andrea Dovizioso, yang mampu mempersembahkan kemenangan untuk Ducati pada 2018 dan 2019, usai bertarung sampai lap terakhir dengan Marc Marquez.

"Kami balapan lagi di sini, jadi kami harus menganalisa semua dan mengatasinya. Jelas angin hari ini aneh, namun saya merasa punya paket motor yang baik untuk bertarung, setidaknya setengah balapan, demi meraih kemenangan. Saya tenang, namun saya finis tujuh detik dari pemenang, jadi kami harus menutupinya dalam tujuh hari," tutupnya.

Sumber: Autosport