Sempat Tergoda Aprilia, Gresini Pindah ke Ducati karena Lebih Menantang

Sempat Tergoda Aprilia, Gresini Pindah ke Ducati karena Lebih Menantang
Enea Bastianini, Gigi Dall'Igna, dan Fabio di Giannantonio (c) Gresini Racing

Bola.net - Direktur Komersial dan Pemasaran Gresini Racing, Carlo Merlini, mengaku pihaknya sempat galau berat memilih pabrikan yang harus diajak kerja sama di MotoGP 2022. Tak hanya itu, mereka juga harus melalui momen berat sepanjang 2021 karena sang pemilik dan Manajer Tim, Fausto Gresini, meninggal dunia akibat Covid-19 pada Februari.

Sebelumnya, Gresini Racing punya asosiasi yang erat dengan Honda. Namun, mereka melebur dengan struktur Aprilia Racing sejak 2015. Kontrak kerja sama mereka pun habis pada akhir 2021, hingga Aprilia Racing bakal sepenuhnya jadi tim pabrikan pada 2022, sementara Gresini Racing sepenuhnya kembali menjadi tim independen.

Gresini Racing sempat digosipkan bernegosiasi dengan Suzuki. Aprilia juga menginginkan mereka menjadi tim satelitnya demi mendorong pengembangan motor RS-GP. Di lain sisi, Ducati yang terbukti sangat kompetitif pada 2021, juga membuka pintu lebar-lebar meski sudah punya dua tim satelit, yakni Pramac Racing dan VR46 Racing Team.

1 dari 2 halaman

Dirayu Aprilia Bertahan, Tapi Ducati Lebih Ideal

Dirayu Aprilia Bertahan, Tapi Ducati Lebih Ideal

Duet pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini dan Fabio di Giannantonio. (c) Gresini Racing

Lewat Speedweek, Kamis (23/12/2021), Merlini mengaku sempat kesulitan memilih tanpa bimbingan Fausto Gresini. "Meski kami bicara dengan beberapa pabrikan, opsi nyata kami adalah Aprilia dan Ducati. Ini keputusan yang sulit diambil. Biasanya, Fausto yang melakukannya. Tapi kami lah yang harus bicara dengan Aprilia dan Ducati," ujarnya.

CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, sendiri sudah sangat vokal menyuarakan harapannya agar Gresini Racing mau jadi tim satelit Aprilia. Namun, setelah mempertimbangkan semua aspek, yakni aspek lingkungan kerja, dukungan teknis, dan finansial, Gresini Racing merasa Ducati punya paket yang lebih cocok untuk operasional tim mereka.

"Kami pun mencapai titik di mana kami menyatukan segala faktor, dan kami merasa paket Ducati merupakan yang terbaik secara umum. Mungkin atas alasan tertentu paling menantang. Namun, kami ingin mengambil tantangan ini. Kami pun sangat senang atas keputusan ini. Sejauh ini semuanya oke," kisah Merlini.

2 dari 2 halaman

Merasa Beruntung Punya Sponsor Setia

Merasa Beruntung Punya Sponsor Setia

Pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini (c) Gresini Racing

Meski begitu, berpisah dari struktur Aprilia Racing juga membuat Gresini Racing harus berbenah dari nol. Salah satunya di sektor ekonomi. Selama tujuh tahun, divisi pemasaran Aprilia lah yang mengurus semua sponsor tim, sementara kini Gresini Racing harus mengurus semuanya sendiri demi bertahan dengan kuat di MotoGP.

Beruntung, Gresini Racing bukanlah pemain baru dan sudah punya pengalaman bertahun-tahun. Tak hanya itu, skuad yang bermarkas di Faenza, Italia, ini juga punya banyak sponsor yang sangat loyal kepada mereka, termasuk sponsor dari Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan datang dari tim mereka yang ada di Moto2.

"Selama ini Aprilia lah yang mengurus hal-hal komersial. Jadi, kini kami harus mengatur biaya sendiri dari awal. Ini tak mudah, tapi kami beruntung di Moto2 punya beberapa sponsor setia, begitu juga semua sponsor dari Indonesia. Saat saya memberi mereka kans ke MotoGP, mereka langsung mau memanfaatkannya," tutup Merlini.

Sumber: Speedweek