Sempat Slek, Petronas Jengkel Yamaha Diam Lihat Fabio Quartararo Gagal Juarai MotoGP 2020

Sempat Slek, Petronas Jengkel Yamaha Diam Lihat Fabio Quartararo Gagal Juarai MotoGP 2020
Fabio Quartararo (c) Petronas SRT

Bola.net - Usai meluncurkan skuad Petronas Yamaha SRT MotoGP 2021 pada Senin (1/3/2021), sang team principal, Razlan Razali, buka-bukaan soal hubungan timnya dengan Yamaha Motor Racing yang ternyata sempat panas sepanjang musim lalu. Lewat Crash.net, Razali mengaku pihaknya sempat kecewa Yamaha diam saja melihat penurunan performa YZR-M1 mulai pertengahan musim.

Petronas Yamaha SRT sejatinya mengawali musim 2020 dengan sangat baik. Lewat Fabio Quartararo, mereka sukses merebut tiga kemenangan pada paruh pertama musim. El Diablo bahkan memimpin klasemen sementara selama sembilan seri pertama. Namun, M1 spek pabrikan milik Quartararo mengalami penurunan performa yang drastis pada pertengahan musim.

Hal ini uniknya tak hanya terjadi pada Quartararo, namun juga pada Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang naik motor dengan spek sama persis. SRT diuntungkan oleh Franco Morbidelli, yang justru tampil jauh lebih garang pada paruh kedua musim lalu, meski sekadar mengendarai M1 'Spek A'. Morbidelli sukses jadi runner up, namun cukup terlambat bagi SRT untuk ikut memperebutkan gelar.

"Kami sudah mendiskusikan hal ini dalam rapat akhir tahun bersama Yamaha pada Desember. Kami utarakan bahwa kami merasa sekadar diperlakukan sebagai pelanggan dan bukannya partner kerja. Kami merasa kami lah yang lebih ingin berusaha lebih jauh," ujar Razali, yang mendapat kesan bahwa Yamaha kurang ngotot meraih hasil baik.

1 dari 3 halaman

Baru Diberi Saat Meminta

Baru Diberi Saat Meminta

Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali (c) YouTube/Petronas SRT

"Kami sangat kecewa kehilangan gelar dunia pembalap sementara Yamaha kehilangan gelar konstruktor. Tampaknya, kami yang lebih marah ketimbang mereka sendiri. Tapi kami sudah bicarakan semuanya dan saya senang mereka memahami fakta ini," lanjut Razali, yang juga mantan CEO Sirkuit Sepang, Malaysia ini.

Razali juga mengkritik Yamaha yang menurutnya sangat lelet memberi dukungan teknis kepada para pembalapnya. Pria Malaysia ini memaklumi para rider tim pabrikan adalah pihak pertama yang menerima perangkat-perangkat baru. Namun, ia jengkel karena harus jadi pihak yang meminta lebih dulu demi giliran dapat perangkat baru, tanpa Yamaha menyadari tugasnya sendiri.

"Kini, jika kami butuh sesuatu untuk memperlancar pekerjaan, kami akan mengatakannya dan mendorong mereka. Saya rasa itu hal paling penting, bahwa sebagai tim independen kami punya suara untuk melakukannya. Bahkan, ada satu atau dua kesempatan di mana saya sempat harus melakukan intervensi demi bisa melakukan apa yang harusnya kami lakukan," kisahnya.

Razali juga tak menampik bahwa pemicu ketegangan antara timnya dan Yamaha adalah waktu penyerahan perangkat baru, terutama saat Quartararo sengit memperebutkan gelar sementara Rossi absen dua balapan akibat positif Covid-19. Sementara perangkat baru tak digunakan oleh Rossi yang tak hadir di sirkuit, SRT harus meminta perangkat itu untuk digunakan Quartararo.

2 dari 3 halaman

Jengkel Yamaha Biarkan Perangkat Motor Rossi 'Nganggur'

Jengkel Yamaha Biarkan Perangkat Motor Rossi 'Nganggur'

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) AP Photo

"Jika ada perangkat baru yang tersedia, kami ingin dapat lebih cepat untuk motor kami. Saya rasa itu hal yang paling penting. Mereka memang memberikan perangkat baru kepada kami tahun lalu, namun kami menyadari ternyata bisa lebih cepat. Kami menyadarinya ketika Vale absen beberapa balapan," tutur Razali.

"Ada beberapa perangkat krusial yang seharusnya bisa kami pakai. Akhirnya mereka pun membiarkan kami memakainya. Itulah yang membuat kami berpikir seperti ini. Ini bukan rasa ketidakpuasan, namun kami merasa harus bekerja sama lebih baik sebagai tim independen dan pabrikan. Tapi di luar semua itu, Yamaha fantastis," pungkasnya.

Sayangnya, bantuan Yamaha tersebut datang terlambat, karena pada pertengahan musim, performa Quartararo terus menurun, hingga akhirnya sekadar mengakhiri musim di peringkat 8 pada klasemen akhir. Gelar dunia pembalap jatuh ke tangan Joan Mir, gelar dunia tim direbut Suzuki Ecstar, dan gelar dunia konstruktor disabet Ducati Corse.

Para pembalap Petronas Yamaha SRT pun akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim di Sirkuit Losail, Qatar, pada 6-7 dan 10-12 Maret, yang bakal dilanjutkan dengan dua pekan balap beruntun di trek yang sama pada 26-28 Maret dan 2-4 April mendatang.

Sumber: Crashnet