Selalu Lebih Garang Pakai Motor Besar, Remy Gardner Tekad Teruskan Tradisi di MotoGP

Selalu Lebih Garang Pakai Motor Besar, Remy Gardner Tekad Teruskan Tradisi di MotoGP
Pembalap Tech 3 KTM Factory Racing, Remy Gardner (c) KTM Images

Bola.net - Remy Gardner dikenal luas di paddock Grand Prix sebagai rider yang selalu lebih cocok dan kompetitif dengan motor-motor besar. Hal ini terbukti sejak ia beralih dari Moto3 ke Moto2, sampai akhirnya jadi juara dunia 2021. Lewat Crash.net, Kamis (9/12/2021), ia pun mengaku berharap bisa meneruskan tradisi ini di MotoGP 2022.

Tiga musim turun di FIM CEV Moto3, Gardner hanya sekali naik podium usai finis ketiga di Albacete pada 2014. Saat turun di Moto3, hasil terbaiknya hanyalah finis ke-10 di Phillip Island 2015. Prestasi buruk ini pun membuatnya pindah ke FIM CEV Moto2 pada 2016, di mana ia menang di Catalunya dengan mesin Honda CBR600RR.

Pada pertengahan tahun yang sama, ia juga turun di Moto2, dan sejak itu ia mulai kompetitif. Gardner bahkan makin konsisten naik podium sejak Triumph menggantikan Honda sebagai suplier mesin Moto2 pada 2019. Mesin Triumph 765cc memang dinilai para rider lebih cocok untuk mempersiapkan diri sebelum naik ke MotoGP.

1 dari 2 halaman

Punya Latar Belakang Dirt Track Australia

Punya Latar Belakang Dirt Track Australia

Pembalap Tech 3 KTM Factory Racing, Remy Gardner (c) Tech 3 Racing

Berkat kesuksesannya menjuarai Moto2 2021, Gardner dapat kesempatan naik ke MotoGP pada 2022, membela Tech 3 KTM Factory Racing. Ia berharap bisa meneruskan trennya tersebut, yakni makin kompetitif ketika pakai motor yang lebih besar. Menurutnya, motor besar mendukung kebiasaannya dari ajang dirt track.

"Saya harap kami bisa meneruskan saga ini! Saya datang dari dirt track, selalu terbiasa sliding, motor kerap mengepot, dan menikung dengan ban belakang. Casey (Stoner), ayah saya (Wayne Gardner), dan semua rider dari dirt track Australia pasti begitu. Ini jelas membantu saya, terutama dengan motor besar," ujarnya.

"Dengan Triumph di Moto2, gayanya memang jadi cocok untuk motor besar. Anda harus menegakkan motor. Ketika Moto2 masih pakai mesin (Honda) CBR, motornya bagai gabungan Moto3 dan Moto2. Namun, dengan Triumph, lebih seperti motor besar, MotoGP adalah puncaknya!" lanjut pembalap berusia 23 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Minta Elektronik Dikurangi

Minta Elektronik Dikurangi

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Remy Gardner (c) AP Photo

Berkat gaya balapnya yang sangat dipengaruhi oleh dirt track, Gardner juga jadi meminta timnya di MotoGP untuk mengurangi elektronik dari motor RC16 miliknya. Ia pun punya komentar senada dengan Casey Stoner, yang menyebut elektronik membuat tenaga mesin jadi tak bisa digunakan secara optimal.

"Saya merasa terlalu banyak elektronik di MotoGP. Menurut saya, elektroniknya terlalu banyak memangkas tenaga mesin. Itulah yang kami kerjakan selama dua hari di Jerez, agar saya bisa melakukan lebih banyak sliding saat membuka gas, karena saya suka menikung dengan ban belakang," pungkas Gardner.

Gardner akan kembali turun lintasan dalam uji coba shakedown khusus para debutan di Sepang, Malaysia, pada 31 Januari-2 Februari, yang dilanjut dengan uji coba pramusim bareng rider MotoGP lainnya di trek yang sama pada 5-6 Februari. Setelahnya, uji coba pramusim dilanjut di Mandalika, Indonesia, 11-13 Februari.

Sumber: Crash.net