'Selain Valentino Rossi, Pembalap Masa Kini Terlalu Baik'

'Selain Valentino Rossi, Pembalap Masa Kini Terlalu Baik'
Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - - Empat kali juara WorldSBK, Carl 'Foggy' Fogarty menyatakan bahwa para rider MotoGP selain Valentino Rossi kini memiliki karakter yang terlalu baik dan menyenangkan, tak seperti para pendahulu mereka yang biasa mengalami pertengkaran hebat baik di dalam maupun luar lintasan. Hal ini ia sampaikan kepada Speedweek.

Meski tak pernah turun penuh di GP500/MotoGP, Fogarty salah satu sosok paling dihormati dalam dunia balap motor. Karakternya yang superkeras dan tak kenal takut pada rival membuatnya sangat terkenal di kalangan penggemar. John Kocinski dan Colin Edwards merupakan musuh bebuyutannya di WorldSBK, kejuaraan yang kini justru dikenal memiliki atmosfer kekeluargaan.

"Saat saya masih aktif, banyak karakter mencolok bertabrakan: Kocinski, Edwards, tak ada yang saling suka. Kini semua rider bersahabat. Mereka bersepeda dan naik gunung bersama. Dulu ada satu orang Inggris; saya. Ada juga satu orang Amerika hebat; Colin. Kami benar-benar mulut besar dan ini menarik. Kami perang verbal seperti tinju. Sekarang hal seperti itu tak ada lagi, semua orang bersikap baik demi politik," ujarnya.

Carl Fogarty (c) InfluxCarl Fogarty (c) Influx

Fogarty juga mengamati MotoGP dengan dekat. Menurutnya, masa-masa Kevin Schwantz, Wayne Rainey, Mick Doohan dan Wayne Gardner di era 90-an adalah masa-masa emas Grand Prix di mana kebanyakan rider justru berkarakter nakal, 'jahat' dan tak bisa dekat satu sama lain.

"Kini semua berbeda. Selain Valentino Rossi, semua orang jadi terlalu baik. Jika tandem bertarung, itu selalu bagus. Itulah namanya rivalitas. Saya suka ketika tandem bukan teman baik. Lihat saja Vale dan Jorge Lorenzo, mereka jarang sekali akur. Penonton suka ketika para rider galak satu sama lain," ungkapnya.

Pria 52 tahun ini juga mengeluhkan perilaku rider yang dibatasi oleh sorotan media dan citra sponsor. "Merekalah yang menentukan apa yang boleh Anda katakan. Jika dulu saya kalah karena ban belakang, saya akan bilang ban Michelin adalah sampah. Tapi sekarang tidak begitu lagi situasinya. Banyak hal berubah. Apa ini demi kebaikan? Saya meragukannya," tutup ikon Ducati ini.