
Bola.net - Valentino Rossi menyanggah opini Marc Marquez, yang baru-baru ini menduga penurunan performa Fabio Quartararo di Seri Ceko, Austria, dan Styria terjadi akibat tertekan oleh ekspektasi yang kian tinggi, mengingat ini tahun kedua El Diablo di MotoGP dan ia memenangi dua balapan di Jerez, Spanyol.
Opini itu disampaikan Marquez lewat MotoGP.com, Minggu (23/8/2020), usai Quartararo finis ketujuh di Ceko, kedelapan di Austria, dan ke-13 di Styria. Marquez menduga bahwa Quartararo kini punya beban lebih besar, karena diharapkan melampaui prestasi tahun lalu, di mana ia meraih tujuh podium.
"Awalnya Fabio tampak sangat kuat. Tapi kadang jika Anda dapat tekanan, maka situasi lebih sulit. Tahun lalu, saya sudah mengatakan hal ini. Kala itu saya bilang, jika Anda tak punya tekanan, maka hasil baik mudah diraih. Tapi saat tekanan datang, maka bakal sulit," tutur Marquez.
Advertisement
Masalah Quartararo Hanya Masalah Teknis, Bukan Mental
Meski begitu, lewat PaddockGP pada Rabu (26/8/2020), Rossi memberi opini berbeda dari Marquez. Menurutnya, Quartararo bukan tertekan, melainkan disulitkan permasalahan teknis yang diderita Yamaha di tiga seri yang sama. Seperti yang diketahui, YZR-M1 sulit menemukan performa terbaik ban terbaru Michelin, dan didera masalah rem selama di Red Bull Ring.
"Siapa yang akan jadi juara tahun ini? Semua pembalap yang disebut 'favorit' mengalami momen buruk. Entah apakah Fabio memang merasa tertekan, tapi menurut saya performanya menurun karena masalah teknis motor kami. Toh di Jerez ia sangat kuat, yakni ketika M1 kami bekerja dengan baik. Jadi saya rasa ini hanya soal teknis," ujar Rossi.
Sulit Prediksi Siapa yang Bakal Juara
Meski begitu, Rossi sepakat dengan pendapat Marquez soal betapa sulitnya memprediksi siapa yang akan jadi juara dunia tahun ini. Rossi, yang kini berada di peringkat 7 pada klasemen pembalap, bahkan hanya tertinggal 25 poin dari Quartararo di puncak, dengan 10 seri tersisa musim ini.
Rossi pun menyatakan bahwa talenta para pembalap yang turun di MotoGP 2020 semakin setara, begitu juga performa motor dari enam pabrikan peserta. Dengan performa yang sama kuat, maka semakin sulit pula memperkirakan siapa yang akan memenangi balapan, apalagi siapa yang akan jadi juara dunia.
"Saya rasa semua motor mengalami peningkatan, terutama Suzuki dan KTM. Ada empat pabrikan yang bisa memperebutkan kemenangan. Semua rider juga sama kuat, jadi ini sangat menarik. Anda hanya bisa cepat jika Anda paham cara kerja ban. Kadang memang mudah, tapi bisa saja pekan depan Anda lamban," pungkas Rossi.
Video: 5 Pembalap Hebat WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Baca Juga:
- Luca Marini Diincar Ducati, Valentino Rossi Minta Fokus Juarai Moto2 Dulu
- Tepuruk di Ducati, Danilo Petrucci Tak Sabar Pindah ke KTM
- Valentino Rossi Akui Nangis Lihat Vietti-Bezzecchi Menang di GP Styria
- Pol Espargaro: Harusnya Joan Mir yang Menangi MotoGP Styria
- Miguel Oliveira Menangi MotoGP Styria, Alex Barros Tulis Pesan Emosional
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 25 Agustus 2020 15:53
-
Otomotif 25 Agustus 2020 09:06
Valentino Rossi Kembali Kecam FIM Stewards, Ragukan Konsistensi Hukuman
-
Otomotif 21 Agustus 2020 14:16
-
Otomotif 21 Agustus 2020 12:30
Valentino Rossi Tegaskan Tikungan 3 Austria Jadi Topik Utama Rapat Safety Commission
-
Otomotif 21 Agustus 2020 10:09
MotoGP Sambut Balapan ke-900, Valentino Rossi-Andrea Dovizioso Kaget Sudah Tua
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:29
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:24
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 07:21
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:16
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:14
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:08
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...