'Saat Kembali Balapan, Marc Marquez Harus Legawa Jika Finis Terbuncit'

'Saat Kembali Balapan, Marc Marquez Harus Legawa Jika Finis Terbuncit'
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation

Bola.net - Lima belas kali juara dunia, Giacomo Agostini, mengaku turut senang melihat progres pemulihan cedera lengan Marc Marquez terus mengalami kemajuan besar. Ia pun berharap rider Repsol Honda itu segera kembali balapan di MotoGP, namun menyatakan bahwa Marquez harus sungguh hati-hati agar kesalahan serupa tak terjadi lagi.

Kepada GPOne, Selasa (16/3/2021), Agostini mengaku prihatin sang delapan kali juara dunia absen semusim dari MotoGP, dan ia senang melihat Marquez sudah kembali latihan minibike. Namun, pria asal Italia ini menyarankan agar Marquez segera kembali balapan, karena dalam situasi itulah ia bisa berlatih dengan metode lebih ideal.

Menurut Agostini, dengan balapan dalam situasi yang sesungguhnya di MotoGP, Marquez bisa kembali beradaptasi lebih layak di atas motor yang sangat bertenaga dan mampu melaju sekitar 350 km/jam. Namun, 'Ago' juga menyarankan agar Marquez tak kelewat ambisius ketika kembali balapan nanti.

1 dari 3 halaman

Balapan Bisa Jadi Metode Latihan yang Ideal

Balapan Bisa Jadi Metode Latihan yang Ideal

Marc Marquez dan Giacomo Agostini (c) MotoGP

"Marc memang harus kembali balapan. Balapan pertama akan jadi 'sesi latihan' yang baik untuknya usai setahun tak mengendarai motor dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Ia harus berlatih, namun juga harus 'bahagia' ketika finis terbuncit," ungkap Agostini.

"Bagaimanapun, balapan bisa jadi latihan yang baik dan ia memang harus melakukannya, karena matanya tak lagi terbiasa, jadi ia harus berkompetisi, namun tetap tenang sambil bersenang-senang," lanjut Agostini, yang mengaku pernah mengalami masa-masa adaptasi yang sulit ketika harus balapan motor dan mobil pada tahun yang sama.

Agostini mengaku dirinya tak pernah absen balapan motor selama Marquez, namun pada era 1970an, ia pernah ikut dalam beberapa ajang balap mobil yang kecepatannya lebih rendah dari motor Grand Prix. Pria berusia 78 tahun ini pun sulit menyesuaikan diri ketika harus berganti-ganti kendaraan balap.

2 dari 3 halaman

Kalau Belum Fit, Takkan Ada Gunanya Ngotot

"Saya tak pernah absen selama itu, namun saya ingat ketika balapan mobil di Emilia Romagna, saya biasa melaju 180 km/jam dan rasanya seperti terbang. Usai tiga hari balapan motor dengan kecepatan 280 km/jam, mobil saya melaju 240 km/jam dan rasanya malah seperti 160 km/jam," kisah Agostini.

"Kami, para pembalap, harus melatih mata kami sendiri, karena hal ini sangat menentukan. Marc malah absen setahun. Latihan motocross dan latihan di gym memang penting, namun lebih penting lagi latihan dalam situasi yang sesungguhnya. Namun, ia harus ingat bahwa ia tak boleh buru-buru menang," lanjutnya.

Agostini juga menyatakan bahwa Marquez harus paham betul langkah-langkah apa yang harus ia lakukan agar bisa kompetitif lagi. "Saat kembali balapan dengan fit 100%, maka ia akan tetap bisa menang. Takkan banyak cerita. Kalau belum fit, tak ada gunanya ambil risiko sekadar finis keempat atau kelima. Lebih baik finis terbuncit dan lalu coba bangkit pada balapan berikutnya," pungkasnya.

Sumber: GPOne