Rossi Tak Bela Tim Pabrikan di MotoGP 2021, Yamaha Beri Jalan 'Rider Muda'

Rossi Tak Bela Tim Pabrikan di MotoGP 2021, Yamaha Beri Jalan 'Rider Muda'
Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing (YMR), Lin Jarvis, membeberkan alasan pihaknya menetapkan MotoGP 2020 sebagai musim terakhir Valentino Rossi sebagai pebalap tim pabrikan Garpu Tala. Dalam rilis resmi YMR pada Rabu (29/1/2020), Jarvis menjelaskan semuanya.

YMR sendiri telah resmi mengumumkan perpanjangan kontrak Maverick Vinales untuk 2021-2022 pada Selasa (27/1/2020), dan pertanyaan mengenai siapa yang akan jadi tandemnya langsung menyeruak. Kini dipastikan bahwa Rossi takkan jadi tandemnya musim depan.

Meski begitu, Rossi belum memutuskan rencana soal masa depannya. Belum menunjukkan keinginan pensiun, ia memilih menunggu sampai pertengahan musim nanti untuk ambil keputusan. Ia ingin mengevaluasi performanya selama 7-8 seri pertama musim ini.

1 dari 2 halaman

Yamaha Juga Punya Rencana Sendiri

Yamaha Juga Punya Rencana Sendiri

Valentino Rossi dan Fabio Quartararo (c) MotoGP

"Keputusan Valentino yang benar-benar bisa dimaklumi soal kemauannya mengevaluasi level performanya pada 2020 sebelum ambil keputusan soal 2021 adalah hal yang sangat dihormati dan sangat disetujui oleh Yamaha," ungkap Jarvis.

Ia pun tak memungkiri, keputusan untuk tak melibatkan Rossi di tim pabrikan Yamaha pada 2021 adalah salah satu langkah pihaknya untuk menjaring pebalap muda. Meski tak menyebutkan nama, Fabio Quartararo diketahui sebagai kandidat utama pengganti Rossi.

"Sementara kami punya rasa hormat dan rasa percaya yang sangat tinggi pada kemampuan dan kecepatan Valentino untuk musim 2020, pada saat yang sama Yamaha juga punya rencana untuk masa depan," lanjut Jarvis.

2 dari 2 halaman

Para Rider Muda Sangat Dibutuhkan

Keputusan ini diambil Yamaha begitu dini pada awal musim juga diperkirakan terdorong oleh makin naiknya ketertarikan Ducati dan Suzuki dalam mengincar Quartararo sebagai pebalapnya.

"Dalam masa sekarang, dengan adanya enam pabrikan motor di MotoGP, para talenta muda yang cepat sangatlah dibutuhkan, dan sebagai konsekuensinya, 'pasar' pebalap dimulai lebih awal dari sebelum-sebelumnya," tutup Jarvis.