Rossi Sayangkan Kontroversi Fenati Tutupi Kemenangan Dovizioso

Rossi Sayangkan Kontroversi Fenati Tutupi Kemenangan Dovizioso
Valentino Rossi (c) Yamaha

- Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku sangat menyayangkan 'sanksi sosial' yang harus dihadapi Romano Fenati, usai kontroversinya dengan rider Forward Racing, Stefano Manzi di Moto2 Misano, San Marino dua pekan lalu.

Fenati yang naik pitam usai mengalami dua kali senggolan dengan Manzi, berusaha mencengkeram tuas rem depan motor milik rider berusia 19 tahun tersebut saat keduanya melaju di kecepatan 200 km/jam di Tikungan 7. Dinilai membahayakan, Fenati pun didiskualifikasi dari balapan.

Tak hanya itu, ia akhirnya dijatuhi larangan dua kali balap, dan didepak dari Marinelli Snipers Team. Selain itu, lisensi balapnya dicabut oleh Federasi Balap Motor Italia (FMI).

Usai rangkaian kontroversi ini, Fenati meminta maaf secara publik dan mengaku tak bermaksud membahayakan nyawa Manzi. Rider 22 tahun ini juga menyatakan tak berniat kembali ke lintasan balap dan memilih menyelesaikan studi.

1 dari 2 halaman

Reaksi Berlebihan

Reaksi Berlebihan

Romano Fenati (c) Snipers Team

Rossi sendiri pernah bekerja sama dengan Fenati di VR46 Riders Academy dan Sky Racing VR46 pada 2014-2016. Fenati didepak dari VR46 usai terlibat cekcok dan pertengkaran fisik dengan krunya dan Project Leader VR46, Alessio Salucci.

Meski begitu, Rossi yakin bahwa Fenati dihakimi terlalu jauh dan menilai reaksi publik terhadap gesturnya pada Manzi sudah kelewat batas. "Apa yang ia lakukan di lintasan memang serius dan berbahaya, tapi saya tak bisa memahami apa yang terjadi sejak hari Senin dan selanjutnya. Saya rasa semua orang melebih-lebihkan dan bereaksi kelewatan kepada Romano," ungkap The Doctor kepada GPOne.

2 dari 2 halaman

Gestur Fenati vs Kemenangan Dovizioso

Sembilan kali juara dunia ini juga menyayangkan cara media massa memberitakan insiden Fenati dan Manzi, hingga MotoGP terkesan punya citra buruk. Hal ini juga diyakini Rossi justru menutupi kemenangan Andrea Dovizioso dan Ducati di rumah sendiri.

"Orang yang tadinya tak pernah menonton balapan tiba-tiba saja membicarakan motor. Gestur Romano bahkan dianggap lebih penting ketimbang kemenangan Dovi dan Ducati. Jujur saja saya tak mengerti mengapa bisa begini. Larangan dua kali balap memang tak cukup, tapi apa yang terjadi setelahnya justru jauh lebih buruk," pungkas Rossi.