Rossi-Morbidelli Bingung Quartararo Bisa Lebih Cepat di Misano

Rossi-Morbidelli Bingung Quartararo Bisa Lebih Cepat di Misano
Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli (c) Yamaha/SRT

Bola.net - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, merupakan satu-satunya rider yang tak mengendarai YZR-M1 spek pabrikan, namun justru merupakan rider Yamaha terkuat dan tercepat dalam beberapa seri belakangan. Hal ini pun membuat Valentino Rossi dan Franco Morbidelli takjub sekaligus bingung.

YZR-M1 Quartararo adalah motor Yamaha 'Spek B': mesin dan sasisnya merupakan versi 2019, namun punya 500 rpm lebih rendah, suspensi dan aerodinamika 2018, serta hanya punya jatah lima mesin. Dalam balapan MotoGP Misano, San Marino, Minggu (15/9/2019), Quartararo pun membuktikan ini bukan masalah.

Start ketiga, Quartararo mengambil alih pimpinan balap dari Maverick Vinales pada Lap 3, dan terus melaju sebagai rider terdepan selama 24 lap. Ia memang tersalip oleh rider Repsol Honda, Marc Marquez, pada lap pamungkas, namun rider berusia 20 tahun itu tetap memberikan perlawanan yang sangat sengit.

Rossi dan Morbidelli, yang masing-masing finis keempat dan kelima di belakang Quartararo (kedua) dan Vinales (ketiga), mengaku tak tahu pasti bagaimana Quartararo bisa jauh lebih cepat dan kuat daripada mereka. The Doctor pun punya analisa tersendiri mengenai fenomena ini.

1 dari 2 halaman

Akselerasi Quartararo-Vinales Lebih Baik

"Bagusnya, sepanjang pekan balap ini Yamaha kompetitif, dan tim lain lebih bermasalah dari kami. Tapi Mack dan Fabio lebih cepat dari saya dan Franco, yang lebih bermasalah terutama di corner exit, di mana grip kami rendah pada akselerasi. Kenapa? Mungkin kami berdua lebih tinggi. Entahlah," ujar sembilan kali juara dunia ini.

Musim ini, Quartararo pun telah meraih tiga pole dan empat podium, sementara Rossi belum juga naik podium sejak finis kedua di Argentina dan Austin, apalagi Morbidelli, yang belum juga mencicipi podium. Rossi pun yakin ia dan Morbidelli mengalami hal ini karena masih kesulitan pada grip ban belakang.

"Fabio dan Mack berakselerasi lebih baik dan bisa buka gas dengan grip lebih tinggi, dan keluar dari tikungan lebih baik pula. Usai musim panas, kami memodifikasi keseimbangan motor dan sudah lebih baik dibanding awal musim. Tapi ini tak cukup karena pengereman saya lebih baik dan corner entry saya tak buruk, tapi masih tertinggal di akselerasi. Kami harus menemukan solusi," ungkap Rossi.

2 dari 2 halaman

Lihai di Tikungan Cepat

Morbidelli, yang sempat menjagokan Quartararo meraih kemenangan dalam balapan kali ini usai melihat ritmenya dengan ban lama pada Sabtu (14/9/2019), menyatakan bahwa Quartararo memiliki kekuatan terbesar pada tikungan-tikungan cepat, persis seperti yang dikatakan Marquez usai finis.

"Fabio mampu melaju di tikungan cepat dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan dengan usaha ringan. Saya tak tahu bagaimana cara Fabio melakukannya. Tapi ini adalah titik terkuatnya, dan kami harus memperbaiki diri dan mencapai levelnya," pungkas juara dunia Moto2 2017 ini.

Menjelang MotoGP Aragon, Spanyol, 20-22 September, Vinales duduk di peringkat 5 pada klasemen pebalap dengan 134 poin, sementara Rossi ada di peringkat 6 dengan 129 poin. Quartararo dan Morbidelli duduk di peringkat 7 dan 10, masing-masing dengan 112 dan 80 poin.

Sumber: Crash.net