Rossi, Lorenzo dan Marquez Soal Memori Manis Bareng Pedrosa

Rossi, Lorenzo dan Marquez Soal Memori Manis Bareng Pedrosa
Dani Pedrosa (c) AFP

Bola.net - - MotoGP Valencia, Spanyol akhir pekan ini akan menjadi pekan balap terakhir Dani Pedrosa, dan para rivalnya, seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez pun menceritakan kenangan dan memori manis yang pernah mereka alami bersama rider berusia 33 tahun tersebut.

Pedrosa menjalani debut Grand Prix pada 2001 di kelas GP125 dan sukses merebut gelar dunia pertamanya pada 2003, serta berhasil meraih dua gelar dunia beruntun di GP250 2004 dan 2005. Ia pun naik ke MotoGP pada 2006, terhitung tiga kali menjadi runner up dan tiga kali duduk di peringkat ketiga.

Selama karirnya, Pedrosa tak pernah membela pabrikan selain Honda dan selalu membela Repsol Honda di MotoGP. Secara total ia sukses merebut 153 podium dan 54 kemenangan. Jumlah kemenangan ini pun membuatnya sejajar dengan Mick Doohan, sebagai rider Honda dengan kemenangan terbanyak.

1 dari 3 halaman

Valentino Rossi

Rossi merupakan satu-satunya pebalap yang menjadi rival Pedrosa sejak debutnya pada 2006 sampai Valencia nanti. The Doctor pun menyebut Pedrosa merupakan salah satu rival terberatnya, meski seluruh pertarungan mereka berjalan bersih tanpa kontroversi.

"Saat Dani datang pada 2006, semua orang sangat takut karena ia meraih dua gelar dunia di GP250 dan saya ingat ia finis kedua dalam balapan pertamanya di MotoGP. Meski ia tak bertarung dengan Loris Capirossi di lap terakhir, kami tahu ia bisa menang. Kami sangat cemas soal dia," ujar Rossi dalam jumpa pers pada Kamis (15/11).

"Bagi saya ia rival yang hebat, dan saya ingat pertarungan kami yang sangat sengit di Brno 2006, di mana ia memperebutkan posisi kedua di 3-4 lap. Ia layak mendapat gelar dunia (di MotoGP), karena ia meraih begitu banyak kemenangan, lebih dari 50, dan ia super kompetitif di MotoGP. Kami akan merindukannya," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo (c) AFP

Pada masa belia mereka, Pedrosa dan Lorenzo dikenal sebagai musuh bebuyutan, baik di dalam maupun luar trek. Selain sengit di lintasan, keduanya kerap cekcok di luar dunia balap. "Pada awalnya, ia bagai panutan bagi saya, namun kami menjalani momen-momen sulit, mengingat hubungan kami yang buruk pada 2002-2010, dan itu masa-masa berat di antara kami," ungkap Lorenzo.

"Salah satu momen tersebut adalah di Jerez 2008, pada Sabtu usai kualifikasi kami berada di jumpa pers bersama Colin Edwards dan saya ingin menjabat tangannya dan mengucapkan selamat, tapi ia menolak. Saya saling pandang dengan Colin dan dan itu situasi yang sangat tak nyaman. Keesokan harinya, ia menang dan saya finis ketiga. Itu momen besar di Spanyol, karena Raja Spanyol berusaha membuat kami berjabat tangan. Kami berjabat tangan tapi tak saling pandang," lanjutnya.

Meski begitu, seiring beranjak dewasa, keduanya justru akur dan beberapa tahun terakhir tak pernah lagi bersitegang. Perubahan ini dirasakan mendalam oleh Lorenzo. Salah satunya adalah ketika mereka diundang berpesta di rumah eks rider MotoGP, Sete Gibernau.

"Saya ingat ketika kami di rumah Sete tiga tahun lalu. Kami berpesta dan berkompetisi di atas motor kecil dan ia jelas sangat cepat. Saya ingin mengejarnya, tapi saya justru mengalami kecelakaan hebat. Tapi sebelumnya kami mengobrol panjang, seolah kami belum pernah melakukannya. Dan saat saya jatuh ia cemas pada kondisi fisik saya karena saat itu saya tengah dalam perebutan gelar dunia. Itu momen menyenangkan," ujar Por Fuera.

3 dari 3 halaman

Marc Marquez

Marquez dikenal sebagai tandem Pedrosa selama enam tahun terakhir. Keduanya nyaris tak pernah cekcok dan justru kerap menghabiskan waktu bersama sebagai teman. Tujuh kali juara dunia ini bahkan menyatakan bahwa dirinya 'paham' sifat asli Pedrosa.

"Dani tidak selalu seperti yang dipikirkan orang. Kenangan terbaik saya soal di adalah di Jepang, dan saat karaoke di mana kami biasa merayakan beberapa kemenangan atau gelar, Dani menyanyi tanpa kausnya dan ia sungguh menggila! Ketika di hadapan kamera ia tampak sangat malu-malu, tapi ia sangat lucu. Saya punya banyak momen menyenangkan dengannya dan ia tandem yang hebat," pungkas Marquez.