Rossi: Atur Marquez-Lorenzo Bukan Tugas Mudah Bagi Honda

Rossi: Atur Marquez-Lorenzo Bukan Tugas Mudah Bagi Honda
Valentino Rossi (c) Yamaha

- Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi memberikan peringatan kepada Repsol Honda bahwa mengendalikan atmosfer dan hubungan antara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo musim depan bukanlah tugas mudah.

Rossi menyatakan hal ini menyusul kecelakaan Jorge Lorenzo tikungan pertama pada lap pembuka MotoGP Aragon, Spanyol (23/9). Usai kecelakaan, Lorenzo menyebut Marquez sengaja melakukan 'block pass' agar ia tersalip oleh rider-rider lain.

Por Fuera juga menyebut Marquez telah menghancurkan peluangnya untuk menang, menyebabkan dirinya mengalami cedera kaki dan kemungkinan juga telah menghancurkan peluangnya untuk turun di MotoGP Thailand, 5-7 Oktober nanti.

1 dari 2 halaman

Tak Sempat Lihat Insiden

Rossi yang start dari posisi ke-17 dan finis kedelapan di Aragon, mengaku tak melihat insiden Lorenzo dan Marquez tersebut, baik saat ia berada di lintasan maupun lewat tayangan ulang.

"Saya tak melihat insiden itu karena saya datang terlambat, tapi dari apa yang diceritakan orang kepada saya, Marc melebar di area pengereman dan Jorge harus melaju di sisi luar tikungan," ujar sembilan kali juara dunia ini kepada Motorsport.

2 dari 2 halaman

Harga yang Harus Dibayar

Harga yang Harus Dibayar

Jorge Lorenzo dan Marc Marquez (c) AFP

'Perang' antara Lorenzo dan Marquez ini tentu menjadi topik pembicaraan yang cukup hangat, mengingat keduanya akan membela Repsol Honda musim depan. Sang manajer tim, Alberto Puig terkesan tak mau ambil pusing soal hal ini, namun Rossi berkata lain.

The Doctor, yang pernah bertandem dengan Lorenzo selama tujuh musim di Yamaha, telah diketahui kerap mengalami cekcok dengan rider Spanyol tersebut. Ia yakin bahwa menandemkan dua rider kuat akan selalu membuat pekerjaan para petinggi pabrikan dan tim bertambah.

"Sudah jelas bahwa tahun depan, mereka (Honda) harus mengendalikan situasi. Jika Anda punya dua rider yang sama kuat dalam satu tim, maka juga harus ada hubungan yang harus dijaga. Ini bukan perkara mudah, dan inilah harga yang harus dibayar bila Anda punya dua rider papan atas superkuat di tim yang sama," pungkas Rossi.