Romano Fenati: Saya Berutang Banyak pada Valentino Rossi

Romano Fenati: Saya Berutang Banyak pada Valentino Rossi
Romano Fenati (c) Snipers Team

Bola.net - - Meski kerap melakukan tindakan-tindakan kontroversial selama berkarier di ajang Grand Prix, tak bisa dimungkiri bahwa Romano Fenati merupakan salah satu pebalap motor bertalenta. Sederet prestasi gemilang ia peroleh di kelas Moto3, dan atas alasan ini Valentino Rossi sempat menjadikan Fenati sebagai salah satu anak didiknya.

Fenati menjalani debutnya di Moto3 pada 2012 dan langsung tampil menggebrak dengan meraih empat podium dan satu kemenangan. Pada 2014, ia pun menjadi anggota VR46 Riders Academy dan membela Sky Racing VR46, serta meraih enam podium dan empat kemenangan. Sayangnya, kerja sama ini berakhir pada pertengahan 2016.

Dalam pekan balap di Austria, Fenati tak diizinkan menjalani balapan oleh timnya, usai dinyatakan berperilaku tak sesuai dengan aturan internal tim, meski tak menjelaskan secara jelas apa kesalahan yang telah ia lakukan. Beberapa hari setelah pekan balap tersebut berakhir, Fenati dinyatakan tak lagi menjadi bagian dari organisasi balap VR46.

1 dari 3 halaman

Tak Cocok Sistem VR46

Tak Cocok Sistem VR46

Romano Fenati saat membela VR46. (c) AFP

Fenati pun akhirnya angkat bicara soal perpisahannya dengan VR46 lewat wawancaranya bersama La Gazzetta dello Sport baru-baru ini. Sempat dikabarkan cekcok dan baku hantam dengan Project Leader VR46, Alessio 'Uccio' Salucci, Fenati justru menyatakan bahwa perpisahan ini diakibatkan dirinya yang tak bisa memenuhi komitmen untuk bertempat tinggal di Tavullia, Italia, yakni markas VR46.

"Ada banyak kabar simpang siur soal putusnya kerja sama saya dengan VR46. Mereka memang kesempatan emas, tapi ada beberapa hal yang tak cocok untuk saya. Tinggal di luar Ascoli sungguh tak terpikirkan oleh saya. Saya jadi tak terikat dengan rumah lagi. Bahkan jika bisa, saya lebih suka berangkat balapan pada hari Kamis. Inilah beban terbesar saya," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Tetap Idolakan Rossi

Dalam wawancara ini pula, Fenati ditanya soal siapa pebalap motor yang selama ini menjadi idola sekaligus inspirasinya. "Max Biaggi!" jawabnya, namun setelah beberapa saat, ia memberikan ralat. Dalam jawabannya, rider 23 tahun ini justru mengisyaratkan bahwa dirinya tak punya masalah pribadi dengan Rossi.

"Tidak. Ayolah. Jelas Valentino. Ia menaruh rasa percaya pada saya. Saya berutang banyak padanya. Perfomanya bisa baik dan buruk, tapi dalam usia 40 tahun ia masih ada di papan atas. Apalagi yang bisa Anda katakan soal dia?" tutur Fenati.

3 dari 3 halaman

Masih Ingin ke MotoGP

Fenati, yang lisensi balapnya dibekukan oleh FIM dan FMI sampai 21 Februari mendatang usai insiden 'Brake Grab' dengan Stefano Manzi tahun lalu, dipastikan bakal kembali membela Marinelli Snipers Team di Moto3 2019. Ia pun mengaku masih membidik target untuk turun di MotoGP suatu saat nanti.

"Apakah saya memikirkan MotoGP? Jelas. Jika sebuah tim menginginkan saya, saya akan berusaha beradaptasi. Saya siap untuk belajar. Selain harus berlatih keras, Anda juga harus bisa mengembangkan motor. Saya yakin bisa balapan di MotoGP. Saya pernah melawan nyaris semua rider yang sekarang turun di sana, dan saya terbukti bisa mengalahkan mereka di masa lalu," pungkasnya.