Rival Sejak Kecil, Jorge Martin Ingin Bekuk Joan Mir di MotoGP 2021

Rival Sejak Kecil, Jorge Martin Ingin Bekuk Joan Mir di MotoGP 2021
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Bola.net - Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, mengaku sangat bersemangat menyambut balapan perdananya di MotoGP, yang akan digelar pada 26-28 Maret 2021 nanti. Lewat kanal Twitch milik pengamat MotoGP, Nico Abad, ia pun mengaku sangat nyaman mengendarai Ducati Desmosedici GP20, walau hanya menjalani lima hari uji coba.

Martin memang merupakan salah satu rider muda yang diantisipasi kedatangannya di MotoGP sejak lama. Ia pun akhirnya mewujudkan impian membela Ducati, walau di bawah naungan tim satelit. Sayangnya, masa adaptasinya harus terpangkas karena uji coba Valencia, Jerez, dan Sepang dihapus akibat Covid-19.

Alhasil, seperti debutan lainnya, Martin hanya dapat kesempatan uji coba shakedown sehari, ditambah uji coba pramusim empat hari, di Losail, Qatar, pada 6-12 Maret lalu. Dalam daftar kombinasi catatan waktu, ia jadi debutan dengan lap tercepat, duduk di posisi 14, tertinggal 1,3 detik dari Jack Miller (Ducati Lenovo Team) di puncak.

"Saya sangat nyaman. Pada beberapa hari pertama Anda merasa motor ini 'monster', karena sangat menuntut fisik. Tapi pada hari kelima, saya menjalani simulasi balap dan sadar motor ini bisa mengantar saya jadi juara. Jelas tidak tahun ini, melainkan beberapa tahun lagi," ujar Martin seperti yang dikutip MotosanGP, Rabu (24/3/2021).

1 dari 3 halaman

Lupakan Kebiasaan di Moto3 dan Moto2

Lupakan Kebiasaan di Moto3 dan Moto2

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Juara dunia Moto3 2018 ini mengaku sempat mengalami syok saat harus menyesuaikan diri dengan Ducati, harus melupakan semua kebiasaannya dari dua kelas balap yang lebih ringan demi menyatu dengan karakter motor MotoGP yang mesinnya jauh lebih bertenaga, terutama dengan Ducati, yang tenaga mesinnya dikenal paling mumpuni.

"Para rider Moto3 dan Moto2 selalu merasa kecepatan yang baik bisa langsung diraih. Tapi ketika mengendarai motor MotoGP, demi mencapai level tinggi, Anda bakal tertinggal dua detik lebih dulu. Secara bertahap, saya pun sudah bisa memangkas margin menjadi satu detik dari rider tercepat," ungkap rider berjuluk Martinator ini.

"Namun, kini bagian tersulit sedang saya hadapi, yakni memangkas satu detik tersisa demi memperebutkan kemenangan. Tugas saya sangatlah menumpuk dalam menyesuaikan gaya balap. Namun, usai lima hari hanya tertinggal satu detik dari Jack sudah jadi hasil bagus dan saya puas," lanjut pembalap berusia 23 tahun ini.

2 dari 3 halaman

Rivalitas Lama Bersemi Kembali

Rivalitas Lama Bersemi Kembali

Joan Mir dan Jorge Martin di Moto3 Valencia 2017. (c) AFP

Di lain sisi, Martin mengaku belum paham betul di mana level performanya yang sesungguhnya, karena ia belum membuntuti para seniornya selama uji coba. "Saya belum berkendara dengan nyaris semua orang, karena dalam uji coba sangatlah sulit membuntuti mereka, karena semua rider bekerja dan berkendara sendirian," tuturnya.

Meski begitu, Martin benar-benar menjadikan Miller sebagai patokannya. "Saya sudah lihat banyak foto dan video, dan saya masih sangat jauh tertinggal. Saya merasa Jack merupakan pembalap paling diunggulkan, dia yang bekerja paling baik dalam uji coba, dan saya tentu akan mengawasinya," ungkap Martin.

Di lain sisi, Martin mengaku sangat bersemangat menjalani debutnya di MotoGP karena akan berjumpa lagi dengan Joan Mir, rivalnya sejak anak-anak. Seperti diketahui, kedua rider ini sengit memperebutkan gelar juara Red Bull Rookies Cup pada 2014, yang akhirnya jatuh ke tangan Martin, sementara Mir jadi runner up.

Pada 2017, keduanya pun memperebutkan gelar dunia Moto3, yang akhirnya jatuh ke tangan Mir, sementara Martin duduk di peringkat keempat. "Saya rasa Joan adalah rider yang saya ingin kalahkan. Kami sudah menjadi rival sejak anak-anak, dan saya merasa ia seseorang yang saya sangat ingin ajak bertarung," pungkasnya.

Sumber: MotosanGP