Repsol Honda: Lebih Baik Tak Ada Team Order

Repsol Honda: Lebih Baik Tak Ada Team Order
Dani Pedrosa dan Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - - Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo mengaku pihaknya takkan menurunkan team order kepada Dani Pedrosa untuk membantu Marc Marquez meraih gelar dunia di MotoGP Valencia, Spanyol pada 10-12 November mendatang, demikian yang dilansir Tutto Motori.

Team order sejatinya mulai ramai diperbincangkan di paddock MotoGP sejak pertengahan musim, namun topik ini kian memanas pasca Ducati Corse mengirimkan pesan dasbor 'mapping 8' kepada Jorge Lorenzo di pertengahan balap MotoGP Malaysia akhir pekan lalu, yang diduga 'kode' team order untuk membantu Andrea Dovizioso meraih kemenangan.

"Dalam hidup, lebih baik bebas melakukan apapun yang Anda rasa fair. Saya tak tahu apa memang ada team order. Yang jelas, Honda tak pernah menurunkan team order. Tapi menurut saya, jika pabrikan punya hubungan yang baik dengan ridernya, dan ridernya oke-oke saja, jelas mereka akan memperhitungkan apa yang baik dan buruk," ujar Suppo.

Livio Suppo (c) Red BullLivio Suppo (c) Red Bull

Pria Italia ini pun yakin tak mudah bagi Ducati menurunkan team order kepada Lorenzo. "Dengan rider sepert Jorge, yang sulit meraih kemenangan perdana, tentu sulit. Tapi jelas apapun bisa terjadi di Valencia, dan saya senang tak harus mengambil keputusan macam itu. Jika keunggulan kami cukup besar, hal terbaik adalah tetap tampil tanpa team order," tuturnya.

Dengan keunggulan 21 poin dan menghadapi penentuan juara di seri terakhir, situasi Marquez pun cukup mirip dengan Nicky Hayden pada 2006 silam, di mana rider Amerika Serikat tersebut diketahui mendapat bantuan dari Pedrosa usai keduanya bertabrakan di Estoril, Portugal.

Meski begitu, Suppo membantah bahwa bantuan Pedrosa merupakan team order dan menyatakan bahwa bantuan itu merupakan inisiatif Pedrosa sendiri. "Dani berkata bahwa di Valencia 2006, tak ada orang Honda yang menyuruhnya menjauhi Nicky. Tapi dia memang tak mengganggunya, dan di situlah perbedaannya. Tapi itu sudah terjadi di masa lalu," pungkasnya.