Rainey: Tanpa Marquez, Nilai Gelar MotoGP 2020 Takkan Berkurang

Rainey: Tanpa Marquez, Nilai Gelar MotoGP 2020 Takkan Berkurang
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Tiga kali juara dunia GP500 sekaligus Legenda MotoGP, Wayne Rainey, meyakini bahwa gelar dunia 2020 akan tetap punya nilai yang sama jika Marc Marquez harus absen dari beberapa balapan hingga tak bisa ikut bertarung di papan atas. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya Autosport, Selasa (4/8/2020).

Belakangan ini, MotoGP dihebohkan oleh opini Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, yang menyebut rider lain takkan bisa berbangga diri menjuarai musim 2020 jika Marquez harus absen dari beberapa balapan karena kecelakaan dan cedera. Opini ini pun dikecam oleh banyak rider, termasuk Jack Miller dan Maverick Vinales.

Marquez yang tengah cedera patah tulang humerus kanan dan tanpa poin di tiga seri pertama, dan terancam absen lagi di Seri Austria dan Styria, juga telah menyatakan tak sepakat dengan opini Puig. Delapan kali juara dunia ini pun menyatakan gengsi MotoGP 2020 akan tetap tinggi entah dirinya ikut memperebutkan gelar atau tidak.

1 dari 3 halaman

Semua Rider Punya Komitmen yang Sama

Semua Rider Punya Komitmen yang Sama

Wayne Rainey dan Marc Marquez (c) MotoGP.com

Persoalan ini pun disangkutpautkan dengan perebutan gelar GP500 pada masa lampau, yang dilalui Wayne Rainey dengan Mick Doohan pada 1992, juga dengan Kevin Schwantz pada 1993. Rainey menjuarai musim 1992 saat Doohan mengalami cedera kaki yang parah, sementara Schwantz menjuarai musim 1993 usai Rainey mengalami kecelakaan dan lumpuh dari pinggul ke bawah.

Rainey pun meyakini bahwa gelarnya dan Schwantz sama-sama sah meski ada rival berat yang cedera, dan hal yang sama diyakini Rainey terterap pada musim 2020. "Para pembalap bersiap di grid pada saat yang sama. Semua orang ada di sana dengan komitmen yang sama. Tak ada yang berbeda," ujar legenda Yamaha ini.

"Tapi, jika Anda melakukan kesalahan begitu awal, maka memang sulit mengejar, karena tak banyak balapan dalam musim yang pendek. Anda harus memperhitungkan kembali cara merebut gelar tahun ini. Meski begitu, musim panjang atau pendek, tekanan yang ada 100% sama," lanjut pria asal Amerika Serikat ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Salah Pembalap Lain

Bukan Salah Pembalap Lain

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) MotoGP

Rainey pun mengaku sangat kagum pada performa Marquez dalam MotoGP Spanyol di Jerez, sebelum rider 27 tahun itu terjatuh keras dan patah tulang lengan. Namun, fakta bahwa Marquez terjatuh akibat kesalahan sendiri, maka pembalap lain tak bisa disalahkan karena mampu bertahan di atas motor dan meraih hasil lebih baik.

"Marc memimpin balapan, keluar lintasan, melakukan aksi 'save', lalu kembali ke depan, berkendara dengan sangat baik, sampai melakukan kesalahan lagi. Tak ada yang bisa disalahkan. Pembalap lain tak melakukan kesalahan. Saya rasa mereka tak melihat nilai balapan atau kejuaraan ini berkurang. Saya rasa Marc juga akan mengatakan hal yang sama," ungkap Rainey.

"Satu-satunya cara jadi juara adalah menjadi rider dengan poin terbanyak di akhir musim. Tiap balapan sangatlah penting, apalagi pada musim yang tak biasa ini. Marc lah yang melakukan kesalahan, bukan Fabio (Quartararo). Semua rider pun akan tetap menatap balapan berikutnya. Jadi, tidak, nilai kompetisi takkan berkurang," pungkasnya.