Ragu Bela Suzuki di MotoGP 2023, Joan Mir Lirik Ducati dan Yamaha

Ragu Bela Suzuki di MotoGP 2023, Joan Mir Lirik Ducati dan Yamaha
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Seperti 20 pembalap MotoGP lainnya, Joan Mir akan mendapati kontraknya dengan Suzuki Ecstar habis pada akhir 2022. Pada awal tahun depan, silly season pun akan mulai bergulir, namun ia belum membulatkan tekad untuk bertahan. Hal ini ia sampaikan kepada Marca seperti yang dikutip MotoGP.com, Selasa (30/11/2021).

Mir diketahui bergabung dengan Suzuki pada awal 2019, usai setahun saja turun di Moto2. Tahun lalu, ia pun menjadi rider paling konsisten, meraih tujuh podium, termasuk satu kemenangan, hingga merebut gelar dunia. Tahun ini, ia duduk di peringkat ketiga, meraih enam podium, namun puasa kemenangan.

Salah satu kendala yang paling mengganjal adalah fakta bahwa Suzuki lemah pada lap tunggal, hingga performa Mir dan Alex Rins loyo di kualifikasi. Start dari belakang jelas tak menguntungkan mereka dalam sesi balap. Hal ini pun kembali dikeluhkan Mir pada akhir musim, dan ia tak segan menyatakan keraguannya bertahan pada 2023.

1 dari 2 halaman

Mau Bertahan Kalau Arah yang Dituju Sama

Mau Bertahan Kalau Arah yang Dituju Sama

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki Racing

Mir bahkan mengaku bahwa kini dirinya mulai mengamati 'pergerakan' grid MotoGP demi melihat proyek mana yang paling menjanjikan untuknya. "Penting untuk sedikit memperhatikan situasi 'pasar', melihat-lihat apa yang bisa kami lakukan meski saya sangat percaya pada Suzuki," ungkap rider Spanyol ini.

"Saya tahu saya belum menunjukkan semua potensi, meski pada 2020 kami bisa juara dan pada 2021 bisa memperebutkan posisi-posisi top. Entah apa yang akan saya lakukan nanti. Namun, jika saya lihat Suzuki ingin melakukan hal yang sama dengan saya, jelas saya akan bertahan," lanjut Mir.

Juara dunia Moto3 2017 ini tak memungkiri, proyek terbaik ada di tangan Yamaha dan Ducati, dua pabrikan dengan dua motor yang sangat berbeda namun sengit berebut gelar lewat Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia. Mir tak tahu detail seluk-beluk kedua motor itu, namun mengamati mereka, ia tahu Suzuki tertinggal.

2 dari 2 halaman

Ducati Lebih Unggul, Yamaha Mirip Suzuki

Ducati Lebih Unggul, Yamaha Mirip Suzuki

Joan Mir dan Fabio Quartararo (c) Suzuki Racing

"Saya hanya tahu apa kekurangan motor saya dibanding apa yang mungkin mereka punya. Anda bisa lihat dengan jelas Ducati merupakan motor yang sangat bertenaga di trek lurus. Sebelumnya, sangat sulit bagi mereka masuk tikungan, namun kini tak lagi. Anda bisa lihat evolusi besar mereka pada aspek ini," kisah Mir.

"Yamaha juga merupakan motor yang tampaknya sangat mirip dengan Suzuki, dengan mesin yang sangat mirip pula (inline 4), namun bekerja sangat baik, terutama di kualifikasi, sementara kami kebalikannya, walau kami sudah mulai mengalami kemajuan di area itu," lanjut rider berusia 24 tahun ini.

Mir kini hanya berharap Suzuki bisa menyediakan perangkat baru yang cocok untuknya, dimulai dari sasis. "Saya suka ngotot dengan ban depan, dan tampaknya itulah arah yang kami tuju saat ini, mencoba menemukan dukungan lebih baik pada area depan motor. Sasis baru tampaknya membantu saya dalam fase ini," pungkasnya.

Sumber: Marca, MotoGP