Race Direction Takkan Tolak Komunikasi Radio MotoGP

Race Direction Takkan Tolak Komunikasi Radio MotoGP
MotoGP Jerman 2016 (c) AFP
- Direktur Pengawas Balap (Race Direction) MotoGP, Mike Webb mengaku pihaknya takkan keberatan bila seluruh peserta menginginkan adanya sistem komunikasi radio antara tim dan pebalap. Webb menyatakan ide ini pernah muncul di masa lalu, namun ditolak oleh kebanyakan peserta.


Topik mengenai komunikasi radio kembali memanas di paddock MotoGP setelah balapan flag-to-flag dari basah ke kering di Sachsenring, Jerman akhir pekan lalu, di mana tim dan pebalap kebingungan dalam bertukar informasi soal waktu yang tepat untuk masuk pit dan jenis ban yang diinginkan pebalap.


"Kami setuju-setuju saja bila mereka menginginkannya. Kami sudah melakukan uji coba di masa lalu, dan keberadaannya ditolak. Kala itu, kami sudah siap mengubah regulasi, tapi mereka tak mau memakainya. Jadi kami membiarkan regulasi seperti adanya. Tapi kami tak keberatan jika peserta menginginkan komunikasi radio," ujar Webb kepada Crash.net.


"Mungkin teknologi di era sekarang lebih baik. Mungkin ada cara yang lebih masuk akal untuk melakukannya. Dulu, ada dua alasan mengapa mereka menolaknya. Yang pertama, cemas tak bisa menerima petunjuk yang jelas, serta kedua, cemas pebalap terganggu pada saat yang salah," tambah pria asal Selandia Baru ini.


Ada kekhawatiran bahwa komunikasi radio akan membuat tim memiliki kendali lebih besar soal jalannya balap seperti di Formula 1, hingga menyisihkan talenta dan taktik pebalap saat di lintasan. Meski begitu, Webb mengaku bahwa Race Direction takkan melarang penggunaan sistem tersebut.


"Kami serahkan saja pada peserta. Jika mereka memintanya, kami akan mempelajarinya. Kini dengan hadirnya ban intermediate, mungkin mereka kembali mempertimbangkan komunikasi radio. Tapi ide mendasar soal flag-to-flag memang pebalap lah yang menentukan kapan ingin masuk ke pit," tutupnya. [initial]


 (cn/kny)