Quartararo Akui Stres Dibanding-bandingkan dengan Marquez

Quartararo Akui Stres Dibanding-bandingkan dengan Marquez
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Debutan Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo sempat stres saat orang-orang menyebutnya 'The Next Marc Marquez', yakni saat ia mulai berkarier di Grand Prix pada 2015. Meski begitu, masa-masa berat ini justru membuatnya dapat pelajaran berharga di MotoGP.

Quartararo menggemparkan dunia balap motor usai menjuarai CEV Moto3 2013-2014, prestasi yang membuatnya diperbolehkan masuk ke Moto3 2015 saat belum genap 16 tahun. Prestasi ini pula yang membuat orang-orang mematok ekspektasi tinggi padanya.

Membela Estrella Galicia 0,0, Quartararo langsung meraih 2 pole dan 2 podium, namun absen 6 seri akibat cedera engkel. Setahun setelahnya, ia pindah ke Leopard Racing, dan justru paceklik podium. Hasil terbaiknya hanyalah finis keempat di Austria dan Malaysia.

Tubuh tinggi juga membuatnya naik ke Moto2 lebih dini. Dalam usia 18 tahun, ia susah payah adaptasi. Namun ia terus bekerja keras, hingga meraih kemenangan di Catalunya tahun lalu. Performa gemilang sepanjang 2018 membuatnya dilirik Yamaha.

1 dari 3 halaman

Pikul Beban Terlalu Besar

Pikul Beban Terlalu Besar

Fabio Quartararo dan Marc Marquez (c) SRT

Naik ke MotoGP justru membuat Quartararo tampil eksplosif. Dalam 9 seri pertama musim ini, ia merebut 3 pole, serta 2 podium yang ia raih dalam kondisi cedera arm pump. "Kini saya sudah punya pandangan jelas soal apa yang saya lakukan," ujarnya via Motor Sport Magazine.

"Saat dibandingkan dengan Marc, saya masih 16 tahun. Beban saya terlalu besar, jadi saya stres. Setelahnya saya mengalami cedera engkel dan absen 6 balapan, lalu pada tahun berikutnya bersama Leopard saya menjalani musim yang berat," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Buruk untuk Hasil, Baik untuk Pengalaman

El Diablo pun menyatakan masa-masa sulit ini memberinya banyak pengalaman, dan kemampuan melihat sisi positif lebih jeli ketika mengalami momen-momen negatif.

"Tahun-tahun berat ini memberi banyak pengalaman. Situasi itu berdampak buruk pada hasil, tapi sangat baik untuk pengalaman. Tiap momen baik di Leopard adalah kesuksesan besar, karena 95% dari semua momen sangatlah negatif," kisahnya.

3 dari 3 halaman

Senang Dikelilingi Tim yang Baik

Kini, Quartararo pun seolah menemukan 'rumah' di Petronas Yamaha SRT. Selain mendapatkan motor dengan kualitas baik dan cocok dengan gaya balapnya, ia juga dikelilingi kru yang sudah seperti keluarganya sendiri.

"Semua ini mengajarkan saya bisa belajar dari momen negatif dan mengambil hal positif. Tahun ini tim kami sangat senang. Saya sangat menikmati semua momen, begitu juga mereka. Sangat menyenangkan punya atmosfer yang baik dalam tim kami," tutupnya.

Quartararo akan kembali turun lintasan di MotoGP Ceko pada 2-4 Agustus mendatang. Saat ini ia tengah duduk di peringkat kedelapan pada klasemen pebalap dengan 67 poin, hanya tertinggal 13 poin dari Valentino Rossi.