Punya 9 Gelar, Inilah 3 yang Jadi Favorit Valentino Rossi di MotoGP

Punya 9 Gelar, Inilah 3 yang Jadi Favorit Valentino Rossi di MotoGP
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Selama 26 tahun berlaga di ajang Grand Prix balap motor, Valentino Rossi diketahui sukses merebut sembilan gelar dunia. Ia tak pernah menyerah memburu gelar dunia ke-10 selama 12 tahun terakhir, namun faktor usia dan level persaingan yang makin ketat menghalanginya.

Sembilan gelar dunia ini pun ia raih lewat koleksi 235 podium yang 115 di antaranya merupakan kemenangan, yang juga ia raih di empat kategori berbeda, yakni GP125 1997, GP250 1999, GP500 2001, dan MotoGP 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Dari kesembilan gelar ini, mana saja yang jadi favorit Rossi? Dalam wawancaranya bersama Monster Energy pada 2018 lalu, ia pun mengungkapkan jawabannya, sekaligus menjelaskan momen buruk apa yang akan ia ubah andai bisa memutar waktu.

1 dari 3 halaman

Tiga Gelar Bermakna

Tiga Gelar Bermakna

Valentino Rossi pada 2004 (c) MotoGP.com

"Saya punya tiga gelar paling bermakna: 2004 adalah gelar pertama dengan Yamaha, 2008 adalah saat saya juara lagi usai dua tahun tanpa gelar dan saya raih dengan Bridgestone. Kemudian 2001, karena itu adalah tahun terakhir 500cc, dan rasanya spesial. Itu adalah kesempatan terakhir," ujarnya.

Meski begitu, jika harus memilih satu, ternyata Rossi memilih gelar dunia MotoGP 2004. "Jika saya harus salah satu, maka saya pilih 2004, karena tak ada yang mengira saya bakal menang dengan Yamaha. Saya pikir saya bisa... tapi jujur saja tidak di tahun pertama. Tadinya saya pikir saya butuh satu tahun pengalaman sebelum juara," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Momen Buruk

Momen Buruk

Valentino Rossi saat mengunci gelar dunia MotoGP 2009. (c) Yamaha MotoGP

Meski begitu, Rossi punya penyesalan mendalam pada dua momen buruk di sepanjang karirnya, yakni saat ia kalah dari Nicky Hayden pada 2006 dan kalah dari Jorge Lorenzo pada 2015.

"Saya punya beberapa momen tak terlupakan. Saya punya banyak kemenangan, tapi penyesalan saya adalah musim 2006 dan 2015, karena saya menjalani seri terakhir di puncak klasemen dan justru kehilangan dua gelar dunia. Jika memungkinkan, saya ingin mengubahnya," pungkas Rossi.

Sumber: Monster Energy