Punya 5 Persamaan dengan Maverick Vinales, Joan Mir Justru Duluan Juarai MotoGP

Punya 5 Persamaan dengan Maverick Vinales, Joan Mir Justru Duluan Juarai MotoGP
Maverick Vinales dan Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Resmi sudah Joan Mir dinobatkan sebagai juara dunia terbaru MotoGP usai mengunci gelar di Valencia, Spanyol, pada Minggu (15/11/2020). Ia pun menjadi rider Spanyol keempat yang sukses merebut gelar dunia di kelas tertinggi, usai Alex Criville, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.

Mir juga sukses mempersembahkan gelar pertama bagi Suzuki sejak Kenny Roberts jr di GP500 pada 2000 lalu, bersanding dengan nama-nama legenda Suzuki seperti seperti Barry Sheene (1976 dan 1977), Marco Lucchinelli (1981), Franco Uncini (1982), dan Kevin Schwantz (1993).

Uniknya, prestasi besar Mir ini tiba-tiba dikait-kaitkan oleh warganet dengan rider Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales. Pasalnya, Vinales merupakan rider yang diajak Suzuki bergabung saat mereka kembali ke MotoGP pada 2015, usai vakum pada akhir 2011.

Dalam balapan di Silverstone, Inggris, pada 2016, Vinales pun memberikan kemenangan perdana kepada Suzuki sejak Chris Vermeulen pada 2007. Sayang, kemenangan itu diraih Vinales justru saat ia sudah memutuskan hengkang ke Yamaha untuk musim 2017.

1 dari 7 halaman

Keputusan Maverick Vinales Dianggap Salah

Keputusan Maverick Vinales Dianggap Salah

Joan Mir dan Maverick Vinales pada musim 2018. (c) AFP

Alasan Vinales hengkang kala itu adalah karena Suzuki masih dalam tahap pengembangan, sementara Yamaha terkesan lebih siap dalam memperebutkan gelar, terlihat dari performa kompetitif yang ditunjukkan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi sepanjang 2015 dan 2016.

Kini dengan gelar dunia yang telah digenggam Mir dan Suzuki, banyak pihak meyakini bahwa keputusan Vinales pindah ke Yamaha ternyata salah kaprah. Buktinya, sejak ia tiba, Yamaha justru paceklik gelar dunia dan performanya selalu angin-anginan.

Kesuksesan Mir menjadi juara dunia bersama Suzuki, dan kegagalan Vinales mengulang prestasi Lorenzo dan Rossi di Yamaha pun makin seru diperbincangkan orang karena sejatinya dua rider muda Spanyol ini memiliki begitu banyak persamaan dalam hal karier.

Tim Bola.net pun mengulik keunikan antara Mir dan Vinales, yang ternyata memiliki banyak persamaan pada perjalanan mereka ke kancah Grand Prix balap motor dunia. Berikut lima persamaan perjalanan karir Joan Mir dan Maverick Vinales.

2 dari 7 halaman

Manajer yang Sama

Baik Mir maupun Vinales sama-sama dimanajeri oleh pria asal Spanyol bernama Paco Sanchez. Meski begitu, perjalanan Vinales ke MotoGP sejatinya mendapat arahan dari Aki Ajo, manajernya sebelum Sanchez.

Vinales pun meninggalkan Ajo dan bekerja dengan Sanchez sejak awal 2016, yakni tahun pertama Mir turun secara penuh di Moto3. Sanchez pun meyakini bahwa perjalanan karir Mir akan lebih sukses jika mengikuti jejak Vinales.

3 dari 7 halaman

Sebentar di Kelas Teringan

Vinales dan Mir sama-sama menghabiskan waktu singkat di kelas teringan. Vinales menjalani karir di kelas ini selama tiga tahun saja, dan musim pertamanya dihabiskan di kelas GP125 2011. Pada 2012, GP125 digantikan Moto3, dan 2013 jadi musim terakhir Vinales di kelas tersebut.

Mir juga sebentar saja turun di Moto3, malah lebih singkat, yakni dua tahun saja. Ia memang menjalani balapan pertamanya sebagai rider pengganti Hiroki Ono di Leopard Racing pada Moto3 Australia 2015, namun ia dapat kontrak penuh dari tim yang sama pada 2016 dan 2017.

4 dari 7 halaman

Juara Dunia Moto3

Usai tiga tahun turun di kelas teringan, Vinales akhirnya merebut gelar dunia Moto3 pada 2013, sementara Mir meraih prestasi serupa pada 2017.

Pada 2013, Vinales merebut 15 podium yang tiga di antaranya merupakan kemenangan, sementara Mir, pada 2017 merebut 13 podium yang 10 di antaranya merupakan kemenangan.

Secara total, Vinales mengumpulkan 12 kemenangan selama turun di kelas GP125/Moto3, sementara Mir mengoleksi 11 kemenangan.

5 dari 7 halaman

Setahun di Moto2

Meski keputusan Jack Miller untuk langsung melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015 lalu dianggap kontroversial, keputusan Vinales untuk turun di Moto2 selama satu tahun saja juga sempat dianggap cukup 'gila'.

Usai menjuarai Moto3 2013, Vinales turun di Moto2 2014 bersama Pons Racing dan merebut kemenangan perdana di seri kedua, yakni di Austin, Texas. Sejak itulah ia dikabarkan segera naik ke MotoGP pada 2015, yang akhirnya benar-benar terwujud.

Mir pun mengikuti jejaknya. Baru menjalani tiga seri di Moto2 2018, ia mengaku tak tertarik merebut gelar dunia di kelas intermediate dan lebih memilih langsung naik ke MotoGP 2019 jika ada tim pabrikan yang tertarik. Sama seperti Vinales, keinginan Mir ini akhirnya juga terwujud.

6 dari 7 halaman

Debut MotoGP di Suzuki

Vinales menjalani debut MotoGP pada 2015 bersama Suzuki Ecstar dan dapat kontrak dua tahun. Bersama-sama, mereka sukses merebut empat podium, dan Vinales berhasil mengantar Suzuki meraih kemenangan di Silverstone, Inggris pada 2016, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Yamaha pada 2017.

Sama seperti Top Gun, Mir juga menjalani debut MotoGP pada 2019 bersama Suzuki Ecstar. Ia juga dapat kontrak berdurasi dua tahun. Namun, meski punya banyak persamaan dengan dengan Vinales, kini Mir justru sudah selangkah di depan rider 25 tahun itu, yakni memiliki gelar dunia MotoGP.