Puas Menangi Qatar, Dovizioso Masih Takjub Taktik Marquez

Puas Menangi Qatar, Dovizioso Masih Takjub Taktik Marquez
Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - - Pebalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso mengaku sangat senang bisa meraih kemenangan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada Minggu (10/3) malam waktu setempat, usai menjalani aksi saling salip dengan rider Repsol Honda, Marc Marquez. Persis dengan kemenangan tahun lalu, Dovizioso membekuk Marquez tepat di tikungan terakhir.

Dovizioso yang start kedua, langsung memimpin balapan sejak tikungan pertama, dan mendapat perlawanan dari rider Suzuki Ecstar, Alex Rins. Keduanya menjalani aksi saling salip sampai Rins melebar pada Lap 20. Sejak itu, Marquez lah yang menjadi ancaman terbesar Dovizioso.

Kedua rider terhitung lima kali bergantian memimpin balapan pada lap terakhir. Meski begitu, Dovizioso akhirnya mampu mengasapi Marquez yang sedikit melebar di tikungan terakhir dan melintasi garis finis lebih dulu. Ini keempat kalinya Dovizioso mengalahkan Marquez dengan cara serupa setelah MotoGP Austria dan Jepang pada 2017, serta Qatar 2018.

"Pada akhirnya, ia mampu menyalip saya, tapi dengan 'gaya Marc'! Ia sungguh hebat dalam percobaan menyalip, bahkan saat ia tak punya kecepatan yang sama. Tapi saya mampu membalasnya dengan cara yang tepat, karena akselerasi saya sangat baik. Menyenangkan menang seperti ini, melawan seorang juara," ujar Dovizioso dalam jumpa pers usai balap.

1 dari 2 halaman

Beri Pujian untuk Marquez

Beri Pujian untuk Marquez

Marc Marquez, Andrea Dovizioso, dan Alex Rins. (c) HRC

Uniknya, Dovizioso melontarkan pujian kepada Marquez, yang telah begitu 'nekat' menciptakan situasi genting dan melancarkan strategi untuk mengacak-acak pertahanannya. Rider Italia 32 tahun ini yakin, tak ada rider yang akan seberani Marquez dalam melancarkan taktik serupa. Di lain sisi, Dovizioso menyebut bahwa taktik inilah yang harus semakin ia waspadai di masa mendatang.

"Hanya Marc yang mampu melakukannya. Dalam situasi seperti itu, saya rasa rider lain takkan melakukannya. Dalam situasi 'mepet', ia mau mencoba. Dalam situasi serupa, rider lain pasti akan bertahan di belakang saya dan memutuskan finis kedua saja. Jadi positif finis seperti ini. Sayangnya, ini justru keuntungan Marc. Ia mampu menciptakan situasi seperti itu, dan kadang berhasil kadang tidak," ungkap The Professor.

2 dari 2 halaman

Kagum Pengendalian Diri Marquez

Ketika ditanya lebih jauh soal 'keuntungan' Marquez, Dovizioso menyatakan bahwa rider Spanyol tersebut memiliki gaya balap yang unik dan punya kendali yang baik dalam mencapai limit performanya. Tampil ngotot tanpa kecelakaan dalam sesi juga diyakini Dovizioso sebagai keunggulan terbesar Marquez.

"Sulit menjelaskannya. Saat Anda berada di belakang seorang rider dan harus ambil risiko dengan mengerem agresif, mengunci ban depan, ban belakang, mencoba tak melakukan kesalahan dan bertahan di garis balap tikungan, sungguh sulit," ungkap juara dunia GP125 2004 dan dua kali runner up MotoGP ini.

"Anda merasa takut, merasa tak bisa melakukannya. Tapi Marc punya hal lebih dalam hal ini, dan ia mampu sedikit bermain-main dengan kami dalam situasi ini. Ia mampu mencoba dan mengendalikannya. Jadi, ia ambil risiko tinggi, tapi sangat baik mengendalikan limit. Tapi kami sudah tahu taktik ini, dan kami mampu menjawabnya dengan cara yang tepat," pungkasnya.