Prediksi MotoGP Qatar 2016: Aturan Baru Ketatkan Persaingan

Prediksi MotoGP Qatar 2016: Aturan Baru Ketatkan Persaingan
Prediksi MotoGP Qatar 2016: Aturan baru ketatkan persaingan (c) AFP
- MotoGP 2015 telah berlalu namun tak terlupakan dengan persaingan ketat dan ending-nya yang penuh kontroversi. MotoGP 2016 pun tiba, dan diperkirakan akan berjalan jauh lebih panas ketimbang musim-musim sebelumnya dengan adanya perubahan regulasi yang dinilai sebagai perubahan paling besar sejak perpindahan 500cc 2-tak ke 990cc 4-tak pada tahun 2002.


Mulai musim ini, Michelin menggantikan Bridgestone sebagai penyuplai tunggal ban MotoGP. Momentum ini adalah pertama kalinya Michelin kembali ke MotoGP sejak aturan penyeragaman ban digulirkan pada 2009. Dengan karakter ban yang berbeda, Michelin pun membuat para peserta beradaptasi mulai dari nol mengingat dibutuhkan gaya balap berbeda pula untuk mengendarainya.


Aturan penyeragaman perangkat elektronik (ECU) juga mulai diberlakukan musim ini. Dengan hardware dari Magneti Marelli, software-nya pun dikembangkan oleh Yamaha, Honda dan Ducati. Dengan ECU baru pula, setiap pabrikan harus kembali menyesuaikan pengembangan dan pebalap harus beradaptasi dengan output karakter motor yang berbeda pula.


Selama uji coba pramusim di Malaysia, Australia dan Qatar, catatan waktu semua peserta kian berdekatan dari sebelum-sebelumnya. Begitu banyak kejutan yang terjadi, dan kejutan-kejutan ini diprediksi akan tetap muncul sepanjang musim, terutama di MotoGP Qatar akhir pekan ini. [initial] (bola/kny)

1 dari 4 halaman

Yamaha

Yamaha

Sang juara dunia bertahan, Jorge Lorenzo menjadi pebalap paling dominan sepanjang masa pramusim. Ia merupakan pebalap yang dinilai paling mudah dalam beradaptasi dengan aturan ban dan ECU terbaru, bahkan sukses menjadi yang tercepat di uji coba Qatar dua pekan lalu. Hal inipun menjadi modal mental besar bagi Lorenzo demi meraih kemenangan di Sirkuit Losail.

Valentino Rossi memang tak pernah mencatatkan waktu tercepat selama masa pramusim, namun dirinya konsisten berada di posisi enam besar di setiap uji coba. Ia merupakan pebalap yang paling konsisten dalam mempertahankan ritme catatan waktu. Dengan modal kemenangan tahun lalu, The Doctor pun kian termotivasi meraih hasil serupa akhir pekan nanti.

Baik Lorenzo dan Rossi sama-sama memuji para teknisi dan engineer Yamaha Motor Racing yang sukses mengadaptasikan karakter YZR-M1 dengan ban Michelin dan ECU baru. Dengan rasa nyaman di atas motor tersebut, keduanya diprediksi akan wheel-to-wheel meraih kemenangan.
2 dari 4 halaman

Honda

Honda

Dinilai agresif selama musim lalu, RC213V tampaknya masih belum kehilangan karakternya yang satu itu selama uji coba pramusim 2016. Meski masuk di posisi empat besar selama uji coba, Marc Marquez terus mengeluhkan konfigurasi setup dan elektronik yang tak juga cocok dengan RC213V.

Opini Marquez yang menyebut Honda jauh tertinggal dari kompetitor soal ECU, dibenarkan oleh Dani Pedrosa. Performa pebalap asal Spanyol tersebut bahkan lebih buruk ketimbang Marquez dan selalu terlempar dari posisi tujuh besar selama uji coba.

Meski begitu, baik Marquez maupun Pedrosa mengaku akan bekerja keras akhir pekan ini demi meraih kemenangan, mengingat RCV kian lebih nyaman dikendarai walau dinilai masih di belakang Yamaha dan Ducati.
3 dari 4 halaman

Ducati vs Pramac

Ducati vs Pramac

Ducati terbukti sebagai pabrikan yang paling mulus dalam menjalani transisi perubahan ECU berkat kerjasama dengan Avintia Racing yang turun di kategori Open musim lalu. Avintia yang lebih dulu menggunakan software ECU terbaru, memberikan banyak data kepada Ducati untuk bisa diaplikasikan ke seluruh motor musim ini.

Uniknya, hasil paling nampak justru ada pada duo pebalap Octo Pramac Yakhnich, Scott Redding dan Danilo Petrucci yang sekadar mengendarai Desmosedici GP15. Dua pebalap tim pabrikan, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso yang mengendarai motor terbaru, Desmo16 GP malah kerap tertinggal.

Tim pabrikan ditargetkan meraih dua kemenangan musim ini, namun tugas mereka tak akan mudah mengingat Pramac lebih kompetitif ketimbang mereka. MotoGP Qatar pun akan menjadi tempat pembuktian apakah tim pabrikan Ducati mampu menghadang tim satelitnya sendiri.
4 dari 4 halaman

Suzuki dan Vinales

Suzuki dan Vinales

Banyak pihak menunggu-nunggu gebrakan besar Suzuki tahun ini, setelah musim lalu sukses tampil kompetitif dengan GSX-RR. Dengan peningkatan performa mesin, dan transisi yang baik dengan Michelin dan ECU terbaru, mereka diharapkan bisa meraih podium perdananya sejak vakum pada akhir 2011 silam.

Tugas meraih podium inipun lebih banyak diemban oleh pebalap mudanya, Maverick Vinales, yang sukses memberikan kejutan selama uji coba pramusim. Vinales sukses menjadi yang tercepat di Australia, dan menjadi momok menakutkan bagi Yamaha di Qatar dengan menduduki posisi tercepat ketiga.

Sayangnya, inkonsistensi sang tandem, Aleix Espargaro yang selalu terlempar dari posisi 10 besar membuktikan bahwa GSX-RR belum terlalu stabil. Meski begitu, jika melihat hasil simulasi balap Vinales dalam uji coba Qatar, juara dunia Moto3 2013 ini berpeluang besar menapaki tangga podium.