Pramac Ducati: Miller Boleh Main-Main, Tapi Juga Harus Serius!

Pramac Ducati: Miller Boleh Main-Main, Tapi Juga Harus Serius!
Jack Miller (c) Pramac Racing

Bola.net - - Manajer Tim Alma Pramac Racing, Francesco Guidotti mengaku bahwa timnya telah melakukan gamble dengan menggaet Jack Miller untuk MotoGP tahun ini. Guidotti sendiri meyakini bahwa rider Australia ini punya talenta besar, namun kerap tak didukung oleh lingkungan tim yang baik dan nyaman. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama GPOne.

Miller langsung melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015, di mana ia membela LCR Honda dan hanya mengendarai motor Open RC213V-RS yang performanya tak setara dengan motor pabrikan. Pada tahun kedua, ia membela Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Honda dan meraih kemenangan di MotoGP Belanda dalam guyuran hujan.

"Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Saya rasa Anda harus meletakkan Jack dalam situasi yang tepat agar ia mampu mengekspresikan diri. Tapi firasat saya ia bisa bekerja lebih baik dari yang selama ini ia lakukan. Banyak hal yang harus dibuktikan Jack. Ia meraih satu kemenangan, melakukannya tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi cuaca seperti itu," ujarnya.

Guidotti juga meyakini bahwa Miller harus mulai belajar bersikap lebih dewasa dan profesional, misalnya lebih bijak dalam memilih metode latihan fisik. Kekhawatiran Guidotti ini cukup beralasan, mengingat Miller mengalami patah tulang kaki kanan menjelang seri kandangnya tahun lalu, akibat kecelakaan saat berlatih motor trial bersama Maverick Vinales.

"Jack mungkin sudah mendengar 'alarm' saat ia mulai kembali bisa berjalan. Menurut saya, kami harus memulai dari pondasinya pada akhir musim lalu, di mana ia terbukti mampu tampil kompetitif. Jelas bahwa baginya ini waktu untuk bermain-main, tapi ia juga harus serius. Pembalap harus tegas, harus profesional, penuh dedikasi dan pengorbanan," ungkapnya.

"Dalam uji coba, saya mendapat kesan bahwa ia bisa berada di depan, mampu melaju cepat, dan ia rider yang bertalenta. Tapi limitnya saya rasa hanya level struktural. Ia harus mampu percaya pada timnya. Mungkin ia agak ketinggalan, tapi saya rasa ia mampu mengejar," tutup Guidotti.