Pol Espargaro Utang Budi pada Iker Lecuona di MotoGP Teruel

Pol Espargaro Utang Budi pada Iker Lecuona di MotoGP Teruel
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro (c) KTM/Polarity Photo

Bola.net - Usai sekadar finis ke-12 di MotoGP Aragon, pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro, justru tampil eksplosif di MotoGP Teruel yang juga digelar di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, Minggu (25/10/2020). Kepada Motorsport.com, Espargaro pun mengaku peningkatannya ini berkat Iker Lecuona.

Start kesembilan, Espargaro naik satu posisi pada lap pembuka, dan naik ke posisi tujuh usai menyalip Fabio Quartararo pada Lap 10. Kemudian, ia menyalip Maverick Vinales dan Johann Zarco. Rider Spanyol ini akhirnya naik ke posisi keempat usai Alex Marquez terjatuh.

Uniknya, Polyccio menyatakan performanya yang jauh lebih kompetitif ketimbang pekan lalu ini ia dapat berkat bantuan dari duet Red Bull KTM Tech 3, Miguel Oliveira dan Iker Lecuona. Melihat Lecuona duduk di posisi keenam pada sesi latihan ketiga (FP3), ia segera meminta konfigurasi setupnya.

1 dari 3 halaman

Dapat Bantuan dari Duet KTM Tech 3

Dapat Bantuan dari Duet KTM Tech 3

Pebalap Red Bull KTM Tech 3, Iker Lecuona (c) KTM/Tech 3

Espargaro pun berterima kasih kepada Lecuona dan Tech 3 yang tak segan-segan membantunya, yang juga berarti membantu pengembangan RC16. "Akhir pekan ini kami bekerja keras, dan kami harus meninggalkan setup kami sendiri. Tech 3 pun benar-benar membantu kami," ujar adik Aleix Espargaro ini.

"Miguel dan Iker tampil sangat solid sepanjang pekan balap. Iker bekerja sangat baik, dan bahkan kami pakai setupnya. Pada FP3, ia ada di depan kami dan atas alasan ini saya meminta KTM mengaplikasikan setupnya. Saya berutang pada Iker atas hasil ini," lanjutnya.

Dengan setup milik Lecuona, juara dunia Moto2 2013 ini pun mengaku bisa berkendara lebih nyaman di atas RC16, walaupun gagal meraih podium. Dengan setup tersebut, Espargaro yang musim depan bakal pindah ke Repsol Honda ini menyatakan bahwa kekuatan RC16 jadi makin mencolok.

2 dari 3 halaman

Penentuan Juara Bakal Terjadi di Portugal

"Saya lebih puas ketimbang pekan lalu. Kami melakukan perubahan radikal pada ban depan dan belakang. Pekan lalu kami coba memahami apa yang terjadi pada motor kami, tapi kali ini ritme kami lebih baik, saya bisa ambil untung dari kekuatan motor," ungkap Espargaro.

Kini, rider berusia 29 tahun itu tengah duduk di peringkat kesembilan pada klasemen pembalap dengan koleksi 90 poin, tertinggal 47 poin dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang ada di puncak. Secara matematis, ia pun masih punya kans merebut gelar dunia dengan tiga seri tersisa.

Espargaro sendiri mengaku tak terlalu memikirkan gelar, namun yakin penentuan juara bakal terjadi di seri penutup pada 20-22 November nanti. "Kejuaraan ini jadi semakin menyenangkan dan menarik. Jika tak ada hal-hal aneh terjadi, perebutan gelar dunia akan ditentukan di Portugal," pungkasnya.

Sumber: Motorsportcom