Podium di Styria, Rasa Pede Joan Mir Melonjak Berkat Ride Height Device

Podium di Styria, Rasa Pede Joan Mir Melonjak Berkat Ride Height Device
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) AP Photo

Bola.net - Joan Mir memang boleh jadi gagal menang di MotoGP Styria yang digelar di Red Bull Ring, Austria, Minggu (8/8/2021). Namun, ia sangat senang bisa finis kedua karena podium ini jauh lebih penting dari podium-podium sebelumnya. Pasalnya, ini membuktikan bahwa rear ride height device Suzuki Ecstar berfungsi dengan baik.

Seperti yang diketahui, rear ride height device pertama kali diperkenalkan Ducati di MotoGP lewat Jack Miller pada 2019, dan seluruh rider mereka pun menggunakannya sepanjang 2020. Perangkat ini bertujuan memproduksi downforce dan grip tinggi pada bagian belakang motor demi meningkatkan akselerasi saat keluar tikungan.

Para rival pun meniru perangkat ini dan memakainya pada 2021, dan Suzuki satu-satunya tim yang tak memakai perangkat ini pada paruh pertama musim meski sudah dinanti-nanti oleh Mir dan Alex Rins. Namun, Suzuki akhirnya menyediakan versi prototipe pertamanya di sela Seri Styria dan sangat disambut baik oleh Mir.

1 dari 2 halaman

Dekat dengan Kemenangan, Tapi Tak Cukup Dekat

Dekat dengan Kemenangan, Tapi Tak Cukup Dekat

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki Racing

Dengan perangkat ini, Mir dan Rins tampil jauh lebih kompetitif pada sesi latihan dan kualifikasi, yakni sesi di mana biasanya mereka sangat kesulitan hingga harus start dari belakang. Mir bahkan mampu start dari posisi kelima dan berhasil finis kedua usai membuntuti rider Pramac Racing, Jorge Martin, sepanjang balapan.

"Saya senang, ini podium yang penting. Terutama karena tim kami di Jepang bekerja sangat keras. Jadi, meraih podium dan memperebutkan kemenangan di Austria merupakan imbalan besar untuk mereka. Soal balapan, saya sudah coba semaksimal mungkin sepanjang balapan hari ini. Namun, Jorge terlalu kuat," ujarnya via Crash.net.

"Saya bisa menempel pada awal balapan, sangat nyaman di belakangnya. Namun, saya dua kali melebar di titik pengereman Tikungan 3, dan kehilangan semua kans dalam dua lap beruntun. Jadi, hari ini sangat dekat dengan kemenangan, tapi tak cukup dekat. Saya harus tetap belajar, meningkatkan performa motor dan kemampuan saya," lanjut Mir.

2 dari 2 halaman

Tak Berarti Lebih Unggul dari Para Rival

Mir pun menegaskan, rear ride height device bukan berarti Suzuki kini lebih unggul dari para rival mereka, melainkan kini potensi mereka jadi setara karena punya perangkat serupa pula. Kini tugas Suzuki adalah menyempurnakan perangkat tersebut dalam beberapa waktu mendatang, karena yang dipakai Mir dan Rins saat ini masih versi perdana.

"Perangkat ini bukanlah keuntungan jika dibanding para rival, melainkan kini kami bisa balapan dengan kondisi yang sama dengan mereka. Kini kami harus terus meningkatkan performa perangkat ini, karena ini baru prototipe pertama dan pasti bisa ditingkatkan lagi," ungkap juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020 ini.

"Selain itu, kami juga harus memperbaiki performa motor ketika prototipe kedua dan ketiga dari perangkat itu hadir, karena para rival sudah pakai perangkat ini sejak lama. Jadi, kami harus mengumpulkan lebih banyak informasi. Namun, balapan kali ini sudah menyediakan data yang baik," pungkas pembalap berusia 23 tahun ini.

Sumber: Crashnet