Podium Bagai Menang, Fabio Quartararo Kapok Jalani Balapan Flag-to-Flag

Podium Bagai Menang, Fabio Quartararo Kapok Jalani Balapan Flag-to-Flag
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, meyakini bahwa hasil finis ketiga yang ia raih di MotoGP Le Mans, Prancis, Minggu (16/5/2021), terasa bagai kemenangan usai melewati banyak hal sulit. Namun, kepada Crash.net, ia juga mengaku berdoa agar takkan pernah lagi menjalani balapan flag-to-flag seperti balapan kali ini.

Rider tuan rumah ini memang punya harapan tinggi dalam balapan ini, walau fisiknya belum 100% bugar usai operasi arm pump pada lengan kanan sepekan sebelumnya. Cuaca Le Mans yang berubah-ubah juga membuatnya sulit mencari konsistensi dan kecepatan, terutama dalam kondisi setengah kering dan setengah basah.

Hal yang tak diinginkan El Diablo pun terjadi: balapan harus digelar secara flag-to-flag karena hujan mengguyur pada Lap 4. Start dari pole, ia tersalip Jack Miller dan Maverick Vinales pada lap pertama, dan usai mengganti motornya di pitlane, Quartararo harus tenang saat melaju di belakang Marc Marquez.

1 dari 3 halaman

Nyaris Masuk Garasi Enea Bastianini

Pada Lap 8, Quartararo mengambil alih pimpinan balap usai Marquez terjatuh di Tikungan 14. Namun, tiga lap kemudian, ia mendapatkan notifikasi penalti long lap usai kedapatan melakukan pit stop tak aman. Hukuman ini didapatkan Quartararo usai ia kedapatan berhenti di depan garasi sang tandem, Maverick Vinales, alih-alih di depan garasinya sendiri.

"Lap pertama berjalan baik. Dengan holeshot device di depan, saya melebar di tikungan dan saya merasa tak bisa belok. Maverick menyalip saya di jalur dalam. Kemudian, hujan mulai turun dan saya lihat Jack mengejar Maverick sangat cepat. Saya pun menjalani duel hebat dengan Jack, tapi saat masuk Tikungan 9, hujannya deras," kisahnya.

"Saat mengerem, ban depan saya selip dan ban belakang tak terkendali. Jadi, sejak Tikungan 9 menuju pitlane, saya hanya hati-hati. Saat masuk pitlane, saya mencari nomor saya di aspal dan nyaris masuk garasi Enea Bastianini. Saya bilang, 'Bukan yang ini'. Akhirnya saya belok ke arah yang benar, tapi berhenti di motor yang salah, hingga dapat penalti long lap," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Flag-to-Flag? Sekali Saja Cukup!

Pada Lap 12, Quartararo pun tersalip oleh Miller dan berusaha keras mempertahankan posisi kedua. Namun, ban depan lunak yang kian aus membuatnya sulit mempertahankan ritme. Alhasil, ia finis ketiga usai disalip oleh Johann Zarco pada Lap 22. Uniknya, Quartararo tetap senang, dan menyebut hasil ini bagai kemenangan.

"Dalam cuaca yang berubah-ubah sepanjang akhir pekan, kami pikir takkan bisa masuk 10 besar, bahkan 15 besar. Jadi, saya senang bisa naik podium untuk pertama kali dalam balapan basah di MotoGP. Saya tak pernah melakukannya di Moto2 dan Moto3, dan menyenangkan bisa melakukannya di GP Prancis," tuturnya.

"Podium ini bagai kemenangan, tapi cukup sekali saja di kondisi ini. Melihat hasil, saya bisa bilang balapan ini menyenangkan. Tapi sebenarnya juga sulit dan bikin stres. Saat pit stop, saya nyaris pakai motor yang salah, lalu dapat long lap, dan lima lap pertama sulit dijalani. Tak terlalu ribet jika ganti dari kering ke basah ketimbang basah ke kering. Tapi sekali saja cukup!" tutupnya.

Sumber: Crashnet