Pinjam Motor Petrucci, Lorenzo Malah Terpuruk di Thailand

Pinjam Motor Petrucci, Lorenzo Malah Terpuruk di Thailand
Jorge Lorenzo (c) Ducati

Bola.net - - Usai menjadi rider tercepat di uji coba pramusim MotoGP Malaysia, rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo malah terpuruk di Sirkuit Buriram, Thailand. Pada hari terakhir, Minggu (18/2), ia malah duduk di posisi 22, dan hanya duduk di posisi 16 dalam daftar kombinasi catatan waktu akibat fokus melakukan perbandingan antara Desmosedici GP17 dan GP18.

Selama di Sepang, Lorenzo merasa nyaman di atas GP18, namun hal ini sama sekali tak terulang di Buriram. Dijadwalkan hanya fokus pada GP18, Lorenzo justru dikabarkan meminjam motor GP17 milik rider Alma Pramac Racing, Danilo Petrucci untuk melakukan perbandingan, hingga Petrucci hanya punya satu motor untuk dikendarai pada hari Minggu.

Uniknya, Lorenzo masih belum bisa memahami motor mana yang menjadi referensi utamanya. "Kami tak bisa menjadikan ini kesimpulan, karena semua rider coba mencatat waktu terbaik pada pagi hari sementara saya pakai ban lama. Level kami lebih baik daripada posisi 22. Kami memang tak ada di tiga teratas, tapi juga tidak di tiga terbawah," ujarnya kepada Crash.net.

Jorge Lorenzo (c) DucatiJorge Lorenzo (c) Ducati

"Hari ini dan hari pertama sangatlah sulit. Saya tak percaya diri, jauh dari rider top. Inilah mengapa kami kembali memakai motor lama (GP17). Penting menjajal motor lama yang masih punya beberapa titik kuat dibanding motor baru, tapi motor baru punya potensi lebih besar. Kami harus bersabar. Mungkin Qatar bakal lebih baik," tuturnya.

Lima kali juara dunia ini juga belum mau mengungkap secara detail hal apa saja yang ia sukai dan tidak soal GP17 dan GP18, namun menyebut sasis merupakan masalah utamanya di Buriram, dan hal ini akan dicoba untuk dikonfirmasi dalam uji coba Losail, Qatar pada 1-3 Maret nanti.

"Saya tak bisa menyebutnya secara tepat, tapi secara umum, sasis baru punya beberapa titik negatif yang sama sekali tak saya sukai. Kita lihat saja apa yang bisa dilakukan para engineer untuk menemukan titik tengah antara motor lama dan baru, terutama untuk feeling pada ban depan," tutupnya.