
Bola.net - Pebalap Ducati Team, Danilo Petrucci, dibuat bertanya-tanya soal performa Desmosedici GP19 di MotoGP Belanda dan Jerman, di mana tiga pengendaranya sulit naik podium. Dalam dua balapan tersebut, hasil terbaik Ducati hanyalah finis keempat, yakni lewat Andrea Dovizioso di Assen, dan Petrucci di Sachsenring.
Balapan di Sachsenring pun semakin meyakinkan Dovizioso dan Petrucci bahwa potensi Desmosedici sudah mentok dan tak bisa lebih baik lagi untuk bertarung dengan tim lain. Apalagi Jack Miller (Pramac Racing) juga membuntuti mereka sepanjang balapan, dan sama-sama tak bisa memperebutkan podium.
Mengakui bahwa Miller dan dirinya telah mulai meniru gaya balap Dovizioso dalam mengendarai Desmosedici, Petrucci menyatakan bahwa motor tersebut tak cukup baik untuk ikut memperebutkan podium, apalagi kemenangan. Menurutnya, situasi ini jelas mencemaskan untuk menghadapi sisa musim.
Advertisement
"Saya, Jack, dan Dovi sudah berkendara dengan baik. Ducati motor yang tak terlalu instingtif. Anda harus pakai sebuah metode demi melaju cepat. Jelas selama setahun ini saya banyak belajar dari Dovi, dan saya mulai pakai cara berkendara yang mirip. Jack juga melihat data kami dan menemukan gaya baru untuk mengendarai motor kami," ujarnya.
Kaget Tertinggal 16 Detik dari Pemenang
Petrucci bahkan mengakui situasinya dan Dovizioso sempat lebih mencemaskan, karena Miller mampu start dari posisi 5, sementara mereka dari posisi 12 dan 13. Mereka yakin bisa memperbaiki posisi dalam balapan, namun kaget sekadar finis di posisi 4, 5 dan 6, serta 'kompak' tertinggal 16 detik dari Marc Marquez.
"Saya rasa kami bertiga telah menunjukkan potensi motor yang sesungguhnya, karena kami finis nyaris bersamaan. Jelas saya dan Dovi menjalani pekan balap yang berat, start ke-12 dan 13 tidaklah mudah. Kami tahu bisa kuat dalam balapan, tapi nyatanya hanya finis keempat dan kelima," ungkap rider 28 tahun ini.
Terbantu Quartararo dan Rins
Petrucci juga tak mau melupakan fakta bahwa hasil mereka terbantu oleh kecelakaan yang dialami Fabio Quartararo pada Lap 2 dan Alex Rins pada Lap 19. Meski begitu, keduanya jatuh atau tidak, tak bisa mengesampingkan fakta bahwa Ducati sangat jauh dari podium dan kemenangan.
"Kecelakaan Fabio dan Alex membantu kami, tapi motor kami sudah mencapai limit, karena jika 3 Ducati finis bersamaan, maka itulah potensi motor kami. Kami mampu memperbaiki posisi, tapi podium sangat jauh. Padahal kami menang di Mugello, merebut podium sampai Barcelona. Tapi kini marginnya jauh lebih besar," tutupnya.
Menjelang rehat musim panas, Dovizioso duduk di peringkat 2 pada klasemen pebalap dengan 127 poin, tertinggal 59 poin dari Marquez di puncak. Petrucci dan Miller masing-masing duduk di peringkat 3 dan 7, dengan koleksi 121 dan 70 poin.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 8 Juli 2019 14:30
-
Otomotif 7 Juli 2019 20:07
Klasemen Sementara MotoGP 2019 usai Seri Sachsenring, Jerman
-
Otomotif 7 Juli 2019 14:58
Hasil Pemanasan MotoGP Jerman: Trek Basah, Marquez-Miller Terdepan
-
Otomotif 5 Juli 2019 13:25
Senang Petrucci Tetap di Ducati, Dovizioso Bantah Ada Ketegangan
-
Otomotif 4 Juli 2019 20:00
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:26
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:15
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:11
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:10
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:08
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...