Petronas SRT Tak Tutup Kemungkinan Tinggalkan Yamaha, Tapi...

Petronas SRT Tak Tutup Kemungkinan Tinggalkan Yamaha, Tapi...
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli (c) SRT

Bola.net - Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, tak memungkiri bahwa skuadnya bisa saja memutuskan tak lagi bekerja sama dengan Yamaha di MotoGP 2022 nanti. Namun, tentunya keputusan itu bakal terasa berat karena Petronas selaku sponsor utama, sangat puas atas prestasi mereka selama dua musim terakhir yang fantastis.

SRT memang sejak 2014 berlaga di kelas-kelas Grand Prix yang lebih ringan, namun skuad MotoGP mereka baru dibentuk pada 2019. Mereka pun menjadi tim satelit Yamaha, mengambil alih posisi Tech 3 yang memutuskan hengkang ke KTM. Tak disangka-sangka, mereka langsung tampil kompetitif.

Bersama Fabio Quartararo, mereka meraih tujuh podium pada 2019. Tahun lalu, El Diablo meraih tiga kemenangan, namun status SRT sebagai tim papan atas ditegaskan oleh Franco Morbidelli lewat lima podium, termasuk tiga kemenangan. Atas alasan ini, sulit membayangkan SRT dengan Yamaha hanya usai tiga musim.

1 dari 3 halaman

Selalu Terbuka pada Semua Kemungkinan

Selalu Terbuka pada Semua Kemungkinan

Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali (c) YouTube/Petronas SRT

Meski begitu, di balik gemilangnya hasil SRT selama dua musim terakhir, Yamaha juga tertarik menjadikan Sky Racing VR46 sebagai tim satelit mereka. SRT bahkan dikabarkan bisa beralih ke Suzuki, yang sejak 2017 telah mencari tim satelit. Razali tak menutup kans ini, namun keputusan ada di tangan Petronas selaku sponsor utama.

"Saya tak menyangkal, saat pabrikan lain datang dan ingin bicara, kami selalu mendengarkan. Pintu kami terbuka pada semua kemungkinan. Tapi keputusan memilih pabrikan tergantung keinginan sponsor utama. Jadi, kami lebih banyak didikte keinginan Petronas pada 2022 dan tahun-tahun berikutnya," ujarnya via Crash.net, Senin (1/3/2021).

Menurut pria asal Malaysia yang juga mantan CEO Sirkuit Sepang ini, dapat dimaklumi bahwa Petronas punya suara penting dalam keputusan ini. Pasalnya, sebagai perusahaan besar, mereka pasti juga ingin bekerja dengan pabrikan yang besar pula, demi posisi pemasaran, performa merek, dan rekor trek terbaik.

2 dari 3 halaman

Tak Bisa Berprestasi Tanpa Dukungan Yamaha

"Selama Petronas tak meminta kami melakukan perubahan, kami akan mengikuti arah mereka. Saat ini, niatan kami adalah tetap bekerja dengan Yamaha, karena dua tahun terakhir sangatlah fantastis. Kami tak bisa meraih prestasi yang segemilang itu tanpa dukungan penuh dari Yamaha Motor Company," ungkap Razali.

Meski begitu, Razali juga tak menutup kemungkinan untuk membentuk kerja sama dengan Sky Racing VR46, seperti halnya yang dilakukan tim balap Valentino Rossi tersebut dengan Esponsorama Racing, yang musim ini menurunkan Luca Marini.

"Kami takkan menutup pintu pada kesempatan apa pun. Namun, yang terpenting adalah arah dan strategi yang diinginkan Petronas. Mereka lah yang akan menentukan apa yang harus kami lakukan ke depannya," pungkas Razali.

Sumber: Crashnet