Petronas SRT Beri 'Kode' Bertahan di Yamaha, Perdalam Program Pembalap Muda

Petronas SRT Beri 'Kode' Bertahan di Yamaha, Perdalam Program Pembalap Muda
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli (c) Petronas SRT

Bola.net - Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan proposal tawaran dari Yamaha untuk melanjutkan kerja sama mereka di MotoGP terhitung untuk musim 2022 sampai 2026. Hal ini disampaikan Razali via Crash.net pada Senin (1/3/2021) usai gelaran peluncuran timnya secara virtual.

Petronas SRT diketahui menjadi tim satelit Yamaha sejak 2019, dan sejak itu mereka tampil menggebrak, meraih 15 podium dan enam kemenangan dalam kurun dua musim. Namun, hubungan baik ini digosipkan goyah, usai tim balap Valentino Rossi, Sky Racing VR46, berniat meninggalkan Ducati Corse ke Yamaha pada 2022 nanti.

Meski begitu, Razali menyatakan bahwa negosiasi soal perpanjangan kontrak sudah dibicarakan timnya dan Yamaha sejak akhir tahun lalu. Pria yang juga mantan CEO Sirkuit Sepang, Malaysia, ini bahkan menyatakan dirinya sudah menerima draf awal dari proposal Yamaha dan bertekad meraih kesepakatan pada pertengahan tahun.

1 dari 3 halaman

Tak Hanya Soal Spek Motor, Melainkan Soal Rider Muda

Tak Hanya Soal Spek Motor, Melainkan Soal Rider Muda

Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali (c) YouTube/Petronas SRT

"Kami telah mendiskusikan perpanjangan kontrak sejak Desember. Saya sudah terima draf pertama proposal dari Yamaha untuk lima tahun ke depan. Kami harap bisa menyelesaikannya pada Mei atau Juni. Jadi, progresnya memang baik. Ini tak hanya soal spek motor, melainkan lebih ke program pengembangan rider muda," ujar Razali.

Seperti diketahui, Sepang Racing Team (SRT) sudah turun di ajang Grand Prix sejak 2014. Kala itu mereka turun di Moto2, dan kemudian beralih ke Moto3 pada 2015. Pada 2018, mereka membentuk tim lagi di Moto2. Lewat program ini, mereka pun mengorbitkan banyak rider muda. Pada 2019, tim ini akhirnya berekspansi di MotoGP.

Program itu sejauh ini berhasil lewat Fabio Quartararo, meski El Diablo tak pernah membela SRT di Moto3 dan Moto2. Tahun ini, SRT pun membuat perkecualian dengan Valentino Rossi, namun bertekad kembali meneruskan program junior mereka pada 2022. Tak hanya di Moto3, Moto2, dan MotoGP, melainkan juga di ajang-ajang Asia.

2 dari 3 halaman

Bukti Yamaha Ingin Jalin Kerja Sama Lebih Dalam

"Akhirnya Yamaha sadar kami ini tim yang bisa mengembangkan pembalap dari Moto2, Moto3, dan lalu ke MotoGP. Jadi, kini Yamaha ingin terlibat lebih jauh di kelas balap yang lebih ringan, bahkan dari kejuaraan-kejuaraan Asia. Ini bukti betapa dalamnya kolaborasi yang mereka inginkan terhitung sejak 2022," ungkap Razali.

"Jadi, ini bukan sekadar soal motor, melainkan soal rider, bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan pertama untuk turun di MotoGP, Moto2, dan Moto3. Kami sangat ingin mengoptimalkan hubungan ini, demi memastikan pengembangan pembalap dengan sangat baik agar tetap berada di lingkup Keluarga Yamaha," tutupnya.

Selama ini, Yamaha memang dikenal sebagai salah satu pabrikan MotoGP yang tak punya struktur pengembangan pembalap muda di kelas-kelas Grand Prix yang lebih ringan. Dari enam pabrikan yang ada, hanya KTM dan Honda yang memiliki struktur yang solid, masing-masing lewat Red Bull KTM Ajo dan Honda Team Asia.

Sumber: Crashnet