Petronas Ingin Baik-Baik Diskusikan Polemik Kontrak Quartararo-Rossi

Petronas Ingin Baik-Baik Diskusikan Polemik Kontrak Quartararo-Rossi
Valentino Rossi dan Fabio Quartararo (c) MotoGP

Bola.net - Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, menyatakan bahwa pihaknya menginginkan diskusi baik-baik antara semua peserta MotoGP mengenai kontrak pebalap pada musim 2020 dan 2021, mengingat musim 2020 bisa jadi dibatalkan secara total akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Grand Prix Commission telah sepakat membekukan pengembangan motor untuk 2020-2021 demi menekan biaya balap, dan Dorna Sports bertekad memulai balapan 2020 pada akhir Juli. Meski begitu, mengingat entah kapan pandemi ini akan benar-benar berakhir, maka masih ada kemungkinan musim balap bakal total dibatalkan.

Akibatnya, beberapa pihak, termasuk Razali, gelisah soal kontrak pebalap. Dari 22 rider, lima di antaranya telah tanda tangan kontrak 2021. Namun, bagaimana jika 2020 dibatalkan? Atas alasan ini, Razali ingin mempertahankan Fabio Quartararo pada 2021, meski El Diablo telah tanda tangan kontrak dengan Monster Energy Yamaha.

Keinginan Razali ini telah ditolak secara publik oleh Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, namun pria asal Malaysia itu meyakini bahwa semua pihak harus berdiskusi baik-baik dengan kepala dingin, karena pandemi ini merupakan situasi tak biasa dan berdampak pada semua sektor kejuaraan.

1 dari 3 halaman

Harus Siapkan Segala Langkah Antisipasi

Harus Siapkan Segala Langkah Antisipasi

CEO Sirkuit Sepang dan Team Principal Petronas SRT, Razlan Razali (c) SRT

"Kami harus diskusi. Kami harus punya rencana. Kami ogah menghadapi situasi tiba-tiba tak bisa balapan. Semua pasti ingin tahu apa yang akan terjadi. Lebih baik bikin rencana untuk situasi terburuk, karena saat ini semua orang hanya mengamati, tak benar-benar antisipasi soal apa yang akan terjadi jika tak ada balapan," ujar Razali via Crash.net.

Penolakan Meregalli pada gagasan Razali juga didukung oleh Presiden IRTA dan bos Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal. Namun, Marc Marquez yang sudah tanda tangan empat tahun dengan Honda, senada dengan Razali dan yakin kontrak pebalap juga harus dibekukan, yakni memberlakukan kontrak 2020 pada 2021.

Rasa cemas juga membayangi Valentino Rossi, yang ingin tetap balapan pada 2021 namun belum punya tim dan tak bisa membuktikan apakah dirinya masih mampu tampil kompetitif karena musim 2020 yang tak pasti. Atas alasan ini pula, Razali dan Marquez yakin, kontrak pebalap untuk 2020 seharusnya bisa valid untuk 2021.

"Secara teori, jika musim ini dibatalkan, maka semuanya juga harus dibatalkan, lalu diberlakukan tahun depan. Beberapa rider memang sudah punya kontrak 2021 dengan gaji besar dan mereka ingin pergi ke tim barunya. Tapi jangan lupa, bagaimana dengan promotor dan sponsor? Jika dibatalkan, mungkin mereka tak mau lanjut tahun depan," ungkap Razali.

2 dari 3 halaman

Minta Peserta MotoGP Tak Bersikap Masa Bodoh

"Semua ini tak semudah berkata, 'Oke, musim ini dibatalkan, kita akan mulai lagi dari apa pun yang sudah ditandatangani untuk 2021'. Saya rasa tidak sesederhana itu. Tapi seperti yang saya bilang, lebih baik duduk dan berdiskusi, karena ada kemungkinan tak ada balapan sama sekali," lanjut mantan CEO Sirkuit Sepang ini.

Razali juga mengimbau agar para peserta MotoGP tak bersikap masa bodoh mengenai hal ini, karena pandemi virus corona adalah masalah yang sangat serius dan akan berdampak pada keberlanjutan tim dan kejuaraan.

"Jika Anda lihat kontrak semua orang, pasti selalu ada force majeure dilibatkan, tapi tak seorang pun benar-benar berpikir bahwa situasi sedrastis ini bakal terjadi. Tapi kemungkinan tak ada balapan sama sekali memang ada, jadi kami tak bisa bersikap masa bodoh dan tak membicarakannya," pungkasnya.