Petronas: Fabio Quartararo Memang Tak Juara, Tapi Penuhi Target Tim

Petronas: Fabio Quartararo Memang Tak Juara, Tapi Penuhi Target Tim
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt, tak memungkiri pihaknya kecewa melihat Fabio Quartararo gagal merebut gelar dunia MotoGP 2020 usai memimpin klasemen selama sembilan seri pertama. Di sisi lain, Stigefelt mengakui bahwa Quartararo sejatinya memenuhi target tim yang dipatok sejak awal musim.

Stigefelt pun menyatakan bahwa Quartararo sudah lebih matang dibanding 2019, namun ini bukan hal yang mengejutkan karena El Diablo sendiri sudah tampil fantastis lewat tujuh podium tahun lalu. Tahun ini, ia pun memenuhi target dengan meraih kemenangan perdana, dan bahkan mengoleksi tiga kemenangan.

"Apa yang terjadi musim ini bukanlah hal yang tak terduga, karena kita sudah lihat, terutama lewat Fabio pada 2019, kami punya performa menakjubkan hingga ia makin kuat di tiap balapan. Ia tumbuh dewasa sebagai rider, dan kami juga belajar dan berkembang dengannya sebagai tim," ujar 'Stiggy' lewat rilis resmi tim, Selasa (15/12/2020).

1 dari 3 halaman

Fabio Quartararo Penuhi Target Kemenangan

Fabio Quartararo Penuhi Target Kemenangan

Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt (c) SRT

Stigefelt juga menyatakan bahwa kemenangan merupakan target yang realistis bagi Quartararo musim ini, mengingat ia mendapatkan motor YZR-M1 spek pabrikan terbaru seperti yang digunakan duet Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

"Tahun ini kami dapat mesin yang lebih baik dari Yamaha, dan Fabio dapat motor pabrikan. Jadi, mengawali musim ini, saya tentu mengharapkan hasil baik dari Fabio. Kami tak memberinya tekanan apa pun, tapi kami mengharapkan podium dan kemenangan, dan itulah target kami," ujarnya.

Sayang, Quartararo harus mengakhiri musim di peringkat kedelapan, berkebalikan dengan sang tandem, Franco Morbidelli, yang justru sukses jadi runner up usai meraih lima podium, termasuk tiga kemenangan. Menurut Stigefelt, hasil Morbidelli lah yang justru tak terduga.

2 dari 3 halaman

Tadinya Underdog, Franco Morbidelli Kini Jadi Bintang

Tadinya Underdog, Franco Morbidelli Kini Jadi Bintang

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli (c) SRT

Hasil Morbidelli ini memang mengejutkan, karena rider Italia tersebut diketahui sangat kesulitan adaptasi pada Yamaha sepanjang 2019 dan paceklik podium. Apalagi, tahun ini ia hanya mengendarai M1 versi 2019, berbeda dengan tiga pembalap Yamaha lainnya.

"Dengan Franky, target kami agak berbeda, karena ia sangat kesulitan pada 2019. Tapi ia bekerja sangat keras selama musim dingin, dan ia benar-benar jadi underdog tahun ini. Tak seorang pun benar-benar membicarakannya, tapi kami selalu mendukungnya," tutur Stigefelt.

"Franky pun berkembang semakin kuat sepanjang 2020, mirip progres Fabio pada 2019. Jadi, sangat menyenangkan melihat progres itu, serta melihatnya mengakhiri musim ini di peringkat kedua pada klasemen akhir," pungkas eks pembalap GP500 ini.

Sumber: Petronas Yamaha SRT