Petronas: Bodoh Jika Kami Menolak Naungi Valentino Rossi

Petronas: Bodoh Jika Kami Menolak Naungi Valentino Rossi
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (c) Twitter/YamahaMotoGP

Bola.net - Manajer Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg, tak memungkiri pihaknya sempat mempertimbangkan rider lain untuk dijadikan pengganti Fabio Quartararo di MotoGP 2021. Namun, usai banyak merenung, tim asal Malaysia ini akhirnya sadar, menaungi Valentino Rossi bisa jadi tantangan unik. Hal ini ia sampaikan via Speedweek.

Sejak Januari lalu, Quartararo memang sudah dipastikan bakal pindah ke Monster Energy Yamaha tahun depan, menggantikan Rossi. Rossi sendiri tak langsung memastikan masa depannya, walau sejak awal telah menyatakan niat ingin tetap balapan pada 2021 dan tim yang jadi bidikannya adalah SRT.

Usai negosiasi yang cukup rumit dan memakan waktu panjang, dalam pekan balap MotoGP Catalunya pada akhir September, Rossi dan SRT mengumumkan kepastian mereka bekerja sama tahun depan. Rossi pun akan tetap terikat kontrak langsung dengan Yamaha, dan akan mendapatkan paket motor YZR-M1 spek pabrikan.

1 dari 3 halaman

Ingin Pertahankan Fabio Quartararo, Tapi...

Ingin Pertahankan Fabio Quartararo, Tapi...

Manajer Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg (c) SRT

"Target kami meraih hasil sebaik mungkin dengan para rider, hingga mereka bisa digaet tim pabrikan. Jadi, sejak awal, kami sudah tahu bakal kehilangan Fabio, karena tahun lalu ia tampil sangat baik. Ia ingin bertahan dengan kami, tapi pasti akan ada pembengkakan biaya. Kebetulan, Yamaha juga menginginkannya, dan kami tak mau ada konflik," ujar Zeelenberg pada Rabu (2/12/2020).

Zeelenberg menyatakan ada beberapa rider muda yang membuat SRT tertarik untuk diturunkan di MotoGP 2021. Namun, tak ada nama yang benar-benar membuat niatan mereka mantap. Alhasil, menyusul keputusan Yamaha yang menjanjikan Rossi tempat di tim satelit, maka SRT akhirnya memilih menerima kedatangan The Doctor.

"Pertanyaan baru muncul: apa kami yakin Vale bisa meraih hasil lebih baik dari 2020? Memang ada rider lain yang bikin kami tertarik, tapi jika kami tak bisa menyebutkan nama tertentu, dan Yamaha menjanjikan tempat untuk Vale, maka bakal bodoh jika kami tak mempertimbangkan tantangan ini," ungkap Zeelenberg.

2 dari 3 halaman

Sebuah Kehormatan Bagi SRT

Eks rider GP125 yang juga eks pelatih balap Jorge Lorenzo ini menyatakan, menaungi seorang sembilan kali juara dunia seperti Rossi merupakan sebuah kehormatan bagi SRT. Namun, yang paling penting adalah mereka mampu bekerja sama menentukan strategi agar Rossi bisa tampil sekompetitif Quartararo sejak 2019.

"Menaungi Vale adalah sebuah kehormatan bagi tim kami. Sebuah kehormatan bisa menjadi manajer tim atau mekanik Valentino Rossi. Tapi di lain sisi ini akan jadi tantangan bagi kami, karena kami harus mencoba mengulang hasil yang sudah kami dapatkan bersama Fabio selama dua tahun terakhir," tutup Zeelenberg.

Demi membela SRT, Rossi pun dilarang melanjutkan tradisinya memboyong seluruh anggota krunya. Alhasil, ia harus berpisah dari keempat mekaniknya, yakni Alex Briggs, Bernard Ansiau, Brent Stephens, dan Mark Elder. Ia hanya akan membawa crew chief David Munoz, teknisi data Matteo Flamigni, dan pelatih balap Idalio Gavira.

Sumber: Speedweek