
Bola.net - Demi mengatasi keluhan Andrea Dovizioso soal performa buruk Desmosedici saat menikung, Ducati dikabarkan bertekad melakukan perubahan, yang justru dicemaskan bakal memengaruhi keunggulan mesin mereka saat ini, yakni tenaga besar dan kecepatan puncak (top speed).
Sepanjang 2019, keunggulan Ducati di dua area tersebut mulai dikejar oleh Honda, namun mesin mereka masih terbukti dominan di area top speed, terbukti dari rekor kecepatan tertinggi MotoGP yang dicetak Dovizioso di Mugello, Italia, yakni 356,7 km/jam di sesi latihan ketiga.
Danilo Petrucci, yang memenangi balapan tersebut yakin bahwa, meski performa Ducati di tikungan memang harus diperbaiki, top speed mereka juga harus dipertahankan. Menurutnya, top speed adalah cara paling aman dan efektif dalam meningkatkan catatan waktu.
Advertisement
Bisa Sepersekian Detik Lebih Cepat
Melaju di trek lurus dengan kecepatan setinggi itu memang butuh keberanian besar, tapi menurut Petrucci, tantangannya tak sesulit ketika harus mengerem dan membelok di tikungan, yakni area di mana kesalahan dan kecelakaan biasa terjadi.
356.7 km/h! 🔥🔥🔥
— MotoGP™ (@MotoGP) June 1, 2019
The all-time #MotoGP top speed record has GONE! @AndreaDovizioso makes history at Mugello! 💨#ItalianGP 🇮🇹 pic.twitter.com/f9nxUCSATK
"Salah satu poin kuat motor kami adalah kecepatan di trek lurus. Jelas kami selalu butuh kecepatan tinggi, mengingat ini cara paling aman untuk meningkatkan catatan waktu, karena Anda bisa melaju sepersekian detik lebih cepat tanpa ambil risiko di tikungan," ujarnya via Crash.net.
"Pada 2019, kami punya penantang lain, pabrikan lain, yang cukup dekat dengan top speed kami, tapi ini semua tak hanya tergantung pada mesin," lanjut Petrucci, merujuk pada perangkat lain, seperti aerodinamika, elektronik, dan grip.
Tak Bisa Bandingkan dengan Motor Lain
Sementara dirinya berharap para insinyur Ducati mau mempertahankan tenaga besar dan top speed Desmosedici untuk model motor 2020, Petrucci yakin bahwa Ducati juga harus mencari cara agar lincah di tikungan seperti motor-motor pabrikan lain.
"Kami tertinggal dalam pengendalian dan stabilitas ban depan, bisa dikatakan dalam membelok. Tapi saya tak bisa 100% membandingkan motor kami dengan motor lain, karena hanya pernah mengendarai Ducati. Tahun-tahun pertama di MotoGP, saya pakai CRT, motor yang sama sekali tak seperti motor MotoGP sungguhan," tutupnya.
Petrucci dan para rider Ducati lainnya akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 7-9 Februari. Sebelumnya, sang test rider, Michele Pirro, akan turun lebih dulu dalam uji coba shakedown pada 2-4 Februari.
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso Tak Sepakat Aturan Winglet di Phillip Island
- Casey Stoner Lelang Baju Balap demi Bantu Korban Kebakaran Australia
- 'Cal Crutchlow Pemberani, Jonathan Rea Tak Layak ke MotoGP'
- Joan Mir Gabung Suzuki Karena Ingin Seperti Kevin Schwantz
- Kisah Unik Valentino Rossi Dapat 'Kura-Kura' dari Jerman
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...