Percaya pada Rider Muda, Kunci Sukses Suzuki di MotoGP

Percaya pada Rider Muda, Kunci Sukses Suzuki di MotoGP
Alex Rins dan Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Sejak kembali ke MotoGP pada 2015, Suzuki Ecstar selalu fokus menggaet rider muda, filosofi yang dinilai sangat baik oleh eks Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo. Hal ini disampaikan Suppo via podcast 'MotoGP Roundtable' seperti yang dikutip Motorsport Total, Senin (6/7/2020).

Pada tahun pertama, Suzuki menggaet Aleix Espargaro, dan juga Maverick Vinales sebagai tandemnya, yang juga menjadi pusat utama proyek mereka. Sayang, Vinales memilih hengkang ke Yamaha pada 2017 meski kompetitif di atas GSX-RR. Espargaro juga ikut pergi menuju Aprilia, usai Suzuki lebih memilih Andrea Iannone.

Kala itu, Iannone ditandemkan dengan Alex Rins, namun kemudian The Maniac digantikan oleh Joan Mir pada 2019. Rins dan Mir pun tercatat sebagai tandem termuda yang ada di MotoGP saat ini. Meski Mir belum naik podium, fakta bahwa Rins meraih dua kemenangan tahun lalu adalah bukti Suzuki semakin kuat.

1 dari 3 halaman

Suzuki Tak Lakukan Hal-Hal Gila

Suzuki Tak Lakukan Hal-Hal Gila

Pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins (c) Suzuki

Suppo, yang pensiun dari MotoGP pada akhir 2017, mendukung filosofi Suzuki ini. Saat masih aktif bekerja di MotoGP, ia juga dikenal lebih suka memberi kepercayaan pada rider muda, termasuk saat ia merayu Casey Stoner bergabung dengan Ducati pada 2007 dan Repsol Honda pada 2011, serta Jack Miller ke LCR Honda pada 2015.

"Suzuki punya filosofi mengembangkan rider muda dan mempercayai mereka. Memperpanjang kontrak kedua rider ini juga merupakan sinyal positif. Dengan pabrikan lain, hasil Alex mungkin takkan cukup untuk dapat kontrak baru, tapi saya suka cara kerja Suzuki," ujarnya.

"Maverick 'lahir' di Suzuki sebagai rider MotoGP. Menurut saya, Suzuki bekerja dengan baik dan tak melakukan hal-hal gila. Mereka tak kelewat ngotot mencari 'pahlawan' baru. Mereka berkembang selangkah demi selangkah," lanjut Suppo.

2 dari 3 halaman

Beban Kompetisi Tak Terlalu Besar

Menggaet rider muda untuk proyek yang masih dalam tahap pengembangan juga dinilai Suppo bisa membantu Suzuki lebih santai bekerja, karena takkan nekat mematok target muluk dan setinggi tiga pabrikan raksasa MotoGP lainnya, yakni Honda, Ducati dan Yamaha.

"Tentu beban mereka tak terlalu besar dibanding pabrikan lain. Jika Suzuki mampu meraih hasil yang mereka rayakan selama beberapa tahun terakhir, maka itu sudah cukup. Tak perlu ngotot mengejar Yamaha dan Ducati. Saat Anda tertekan untuk menang, jadinya malah sulit. Saya rasa Suzuki bekerja dengan sangat baik," tutupnya.

Rins dan Mir akan kembali berjumpa di lintasan pada seri pertama MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 17-19 Juli mendatang, yang didahului dengan sesi uji coba tambahan pada 15 Juli.