Pentingnya Peran Folger Bagi Yamaha, Rossi dan Vinales

Pentingnya Peran Folger Bagi Yamaha, Rossi dan Vinales
Jonas Folger (c) AFP

- Akhirnya Yamaha Motor Racing menyatakan bahwa Jonas Folger telah menjabat sebagai test rider baru mereka di MotoGP. Hal ini disampaikan Direktur Tim Movistar Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli kepada MotoGP.com di sela MotoGP Misano, San Marino akhir pekan lalu.

Folger menjalani debut MotoGP tahun lalu bersama Monster Yamaha Tech 3. Rider Jerman ini sukses tampil kompetitif dan secara mengejutkan sempat memimpin balapan di MotoGP Jerman, sebelum finis kedua dan dipaksa mengakui keunggulan Marc Marquez.

Sayangnya, Folger sempat mengalami kecelakaan hebat yang mencederai tenggorokannya, serta didera Sindrom Gilbert yang melemahkan kondisi fisiknya. Ia pun sempat absen di empat seri terakhir MotoGP 2017, sebelum memutuskan rehat dari dunia balap pada Januari lalu.

Meski begitu, Folger mulai kembali terlihat di sirkuit pada bulan Juni, di mana ia diminta untuk menjalani rangkaian uji coba Moto2 untuk Kalex dan Triumph bersama Alex Marquez di Brno, Ceko dan Aragon, Spanyol. Sejak itu pula kabar Folger kembali ke Yamaha mulai berembus.

1 dari 3 halaman

Sudah Ikut Uji Coba

Kepada eks rider GP500 sekaligus reporter pitlane MotoGP, Simon Crafar, Meregalli menyatakan bahwa Folger bahkan telah ikut dalam uji coba tertutup yang digelar Yamaha di Aragon dua pekan lalu, bersama Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

"Bahkan kalaupun kami tak merilis pengumuman, keputusan kami sudah diambil beberapa waktu lalu dengan Jonas. Kami memintanya untuk bergabung dalam uji coba kami karena ia harus belajar dan mendengarkan komentar para rider kami di atas motor," ungkap pria asal Italia tersebut.

2 dari 3 halaman

Rossi Ngebet Bantuan Folger

Rossi Ngebet Bantuan Folger

Jonas Folger (c) Tech 3

Menyusul pernyataan Meregalli, Rossi akhirnya juga ikut buka suara. Rider 39 tahun ini mengaku dirinya merupakan salah satu orang yang memaksa Yamaha untuk kembali menggaet Folger, mengingat pabrikan Garpu Tala tengah dirundung masalah elektronik berkepanjangan dan paceklik kemenangan sejak Assen, Belanda tahun lalu.

"Saya sangat senang atas keputusan ini. Saya ngotot pada Massimo soal Jonas, karena menurut saya Jonas punya talenta yang sangat baik, apalagi ia masih muda dan bukan eks pembalap. Ini berarti ia bisa mengendarai M1 dengan cara yang sama seperti saya dan Maverick. Ia bisa bekerja dengan baik, terutama di elektronik, dan ini penting bagi Yamaha," ujar The Doctor.

3 dari 3 halaman

Dilema Vinales

Vinales, yang merupakan salah satu teman baik Folger, mengaku menyayangkan rider berusia 25 tahun tersebut tak lagi turun balapan secara penuh. Di sisi lain, juara dunia Moto3 2013 ini yakin bahwa Folger akan memberikan data dan masukan penting bagi kebangkitan YZR-M1.

"Jonas harusnya balapan di MotoGP, bukan jadi test rider. Menyenangkan ada Jonas di tim kami karena ia sangat cepat dan punya pengalaman di Yamaha. Ia adalah orang yang baik dan saya punya hubungan yang baik dengannya," pungkas Vinales. (mgp/dhy)