Pentingnya Motocross Bagi Marc Marquez-Andrea Dovizioso

Pentingnya Motocross Bagi Marc Marquez-Andrea Dovizioso
Andrea Dovizioso dan Marc Marquez (c) AP Photo

Bola.net - Bukan rahasia lagi bahwa, meski berbeda disiplin, motocross merupakan salah satu motor yang tak bisa lepas dari kehidupan banyak pebalap MotoGP. Latihan motocross dianggap sangat penting dalam menjaga atau bahkan meningkatkan konsentrasi dan kondisi fisik pebalap di lintasan.

Dari 22 pebalap, 14 di antaranya sangat mencintai motocross dan rutin berlatih dengan motor tersebut, termasuk Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Marquez mengaku telah mengendarai motocross sejak kecil, sementara Dovizioso terang-terangan mengaku ingin jadi rider motocross andai ia tak turun di MotoGP.

"Saya memulai karier dengan motocross. Motocross lebih dari sekadar latihan, melainkan juga passion. Saya sangat suka mengendarai motocross. Di trek motocross, setiap lap berbeda. Anda menjalani satu lap, dan pada lap berikutnya ada banyak pebalap hingga garis balapnya berubah," ujar Marquez via Speedweek.

Menurut Marquez, metode latihan motocross membuatnya makin lihat dalam melakukan aksi 'save' di lintasan MotoGP. Bahkan angka kecelakaan Marquez menurun drastis musim ini. Musim lalu, ia mengalami puluhan kecelakaan, sementara musim ini terhitung hanya 9 kali kecelakaan.

1 dari 2 halaman

Reaksi Jadi Cepat Meski Berbahaya

Reaksi Jadi Cepat Meski Berbahaya

Marc Marquez dan Andrea Dovizioso (c) Instagram/Marc Marquez-Andrea Dovizioso

"Anda harus bereaksi cepat untuk menemukan jalan tanpa kehilangan kecepatan. Anda harus melakukannya dengan cara berbeda. Motocross sangat membantu saya menghindari kecelakaan, atau memberikan respons lebih baik di atas motor MotoGP," ujar Marquez yang membela Repsol Honda.

Dovizioso sadar betapa bahayanya motocross, namun rider Ducati Team ini sangat menyukainya. Ia rutin berlatih dengan Danilo Petrucci, dan belakangan bahkan berhasil mengajak Valentino Rossi kembali berlatih usai sempat vakum dari motocross selama dua tahun akibat kecelakaan pada 2017.

"Motocross sangat berisiko, tapi di lain sisi Anda tak bisa latihan dengan MotoGP. Jadi Anda harus cari alternatif lain. Latihan motocross itu hari kebebasan bagi saya. Saya sangat suka segala aspeknya, dari persiapan transponder, berdiskusi dengan teman, pemilihan rute, bahkan perjalanan menuju trek. Bagi saya, motocross sangat istimewa," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Bikin Pebalap Jadi Lebih Sensitif

Rider 33 tahun ini mengaku rasa cintanya pada motocross ditularkan oleh sang ayah, Antonio Dovizioso, yang sampai sekarang juga masih sering mengendarai motocross. Menurutnya, latihan motocross juga membantu pebalap lebih sensitif pada perubahan dan reaksi motor di lintasan.

"Ayah jadi mekanik saya sampai saya berusia 13 tahun, dan ia tak andal!" ujarnya sembari tertawa. "Filosofinya: jangan ubah apa pun pada motor, karena jika motor itu bekerja dengan baik, maka sebaiknya jangan diutak-atik. Ini membantu saya, karena jika orang lain mempersiapkan motor saya dengan baik, maka saya bisa benar-benar merasakan perbedaannya," tutupnya.

Marquez dan Dovizioso akan kembali bertemu di lintasan dalam MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram pada 4-6 Oktober mendatang. Dengan keunggulan 98 poin, Marquez bisa mengunci gelar dunia asal mengakhiri balapan dua poin lebih banyak dari Dovizioso.

Sumber: Speedweek