Pensiun, Jorge Lorenzo Akui Ingin Bertahan di Ducati

Pensiun, Jorge Lorenzo Akui Ingin Bertahan di Ducati
Jorge Lorenzo saat masih membela Ducati (c) Ducati

Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, mengakui bahwa menyesali masa lalu takkan mengubah apa pun. Meski begitu, ia juga tak menutup-nutupi fakta bahwa dirinya kerap bertanya-tanya apa jadinya jika ia tak meninggalkan Yamaha dan Ducati. Hal ini ia sampaikan kepada Sky Sport.

Pada Kamis (14/11/2019) di MotoGP Valencia, Spanyol, Lorenzo mengumumkan keputusannya untuk pensiun. Selain kesulitan meraih hasil baik dengan Honda, rider 32 tahun itu juga dirundung cedera punggung berkepanjangan, yang membuatnya sulit menemukan motivasi.

Selama masa-masa sulit ini, Lorenzo pun mengaku sempat beranda-andai, mungkin dirinya bisa meraih lebih banyak gelar jika bertahan di Yamaha. Selain itu, jika ia bisa menang lebih awal dengan Ducati pada 2018, mungkin saat ini ia juga bertarung memperebutkan kemenangan dan gelar dunia.

1 dari 2 halaman

Sempat Berandai-andai

"Saat ambil sebuah keputusan, ada 50% peluang kesalahan. Hidup tanpa kesalahan sungguh mustahil. Tapi apa jadinya jika saya tak meninggalkan Yamaha? Apa yang akan terjadi andai saya menang sebulan sebelum Mugello (2018)? Jika saya dapat kesempatan pada 2016, apakah saya akan melakukannya lagi?" tuturnya.

Lorenzo juga 'curhat' soal kegundahannya pada awal 2018. Ia mengaku ingin bertahan di Ducati pada 2019. Meski begitu, akibat dirinya tak kunjung menang, para petinggi Ducati ingin menggantinya dengan Danilo Petrucci. Saat keputusan sudah diketok, ia justru meraih kemenangan di Mugello dan Catalunya.

2 dari 2 halaman

Yakin Bisa Rebut Gelar Bareng Ducati

Lima kali juara dunia ini pun yakin, andai mereka melanjutkan kerja sama, ia bisa membantu Ducati meraih gelar dunia lagi, prestasi yang sudah tak lagi mereka icipi sejak 2007 bersama Casey Stoner.

"Dengan Ducati, kita semua tahu apa yang terjadi. Saya ingin bertahan dengan mereka, dan coba memperebutkan gelar dunia yang kedua setelah Stoner. Yang kurang hanyalah kemenangan, karena kami terlambat menemukan solusi, yakni saat Ducati telah ambil keputusan," pungkasnya.