Pemicu-Pemicu Rivalitas 'Marquez vs Vinales' di MotoGP

Pemicu-Pemicu Rivalitas 'Marquez vs Vinales' di MotoGP
Marc Marquez dan Maverick Vinales (c) HRC/Yamaha

Bola.net - - MotoGP 2017 diprediksi akan didominasi oleh 'Marc vs Mack', yakni rivalitas baru yang tumbuh di antara rider Repsol Honda, Marc Marquez versus pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Maverick Vinales.

Dengan usia yang sama-sama masih belia, Marquez (24 tahun) dan Vinales (22 tahun) diperkirakan akan menjalani pergelutan dahsyat dalam memperebutkan gelar dunia, terhitung sejak musim ini.

Dari pertarungan sejak masa anak-anak, permusuhan antara dua pabrikan yang menaungi mereka, sampai perang kata-kata bisa menjadi trigger persaingan mereka.

Berikut ulasan tim Bola.net soal pemicu-pemicu rivalitas 'Marc vs Mack'.

1 dari 7 halaman

Sejarah Masa Kecil

Sejarah Masa Kecil

Di awal era 2000an, Marquez dan Vinales yang masih anak-anak kerap turun di kejuaraan balap junior yang sama, seperti kejuaraan-kejuaraan minibike. Meski tak sering berjumpa di lintasan, keduanya sering mengalahkan satu sama lain. Tak jarang juga salah satu dari mereka menangis ketika kalah.

Siapa sangka keduanya kembali bertemu di kejuaraan balap motor terakbar di dunia saat dewasa, apalagi saat mereka dinaungi oleh dua tim pabrikan paling prestisus?
2 dari 7 halaman

Pertahanan Sang Raja

Pertahanan Sang Raja

Sejak turun di kelas tertinggi pada tahun 2013 lalu, Marquez seolah menjadi 'raja' di MotoGP. Dalam kurun empat tahun saja, ia sukses meraih tiga gelar dunia, yang salah satunya diraih pada tahun 2014, di mana ia mendominasi dengan 13 kemenangan. Tak lupa, 10 di antaranya diraih secara beruntun.

Status 'raja' ini juga terbukti dari para rival berat Marquez yang menganggapnya sebagai momok menakutkan di MotoGP. Jorge Lorenzo tak jarang bersaing sengit dengannya di lintasan, sementara Valentino Rossi menganggapnya sebagai rival terberat dan kerap berperang mental dengannya.

Kini dengan musuh baru yang berusia nyaris sepantaran, Marquez bakal bertemu dengan Vinales yang digadang-gadang akan menjadi rival utamanya sampai belasan tahun ke depan. Tentu ia takkan mau menyerahkan statusnya sebagai 'raja', apalagi kepada rival masa kecilnya, yang juga sama kuat.
3 dari 7 halaman

Si 'Pendatang Baru'

Si 'Pendatang Baru'

Meski tahun ini merupakan musim ketiganya di MotoGP, Vinales dianggap sebagai 'pendatang baru', mengingat dua musim sebelumnya ia 'hanya' bertugas mengembangkan Suzuki GSX-RR, dan baru memiliki senjata yang benar-benar mumpuni bersama Yamaha.

Bermodal YZR-M1 sebagai senjata, serta rivalitasnya dengan Marquez di masa anak-anak, juara dunia Moto3 2013 ini bertekad dan mengaku sudah sangat siap menggulingkan Marquez dari tahtanya sebagai 'raja' MotoGP.

Tekad Vinales ini bahkan sudah terbukti selama uji coba pascamusim dan pramusim, di mana ia selalu sukses mencatatkan waktu tercepat, bahkan ketika dirinya merasa belum tampil 100%. Nah, apa jadinya bila ia sudah tampil 100%?
4 dari 7 halaman

Honda vs Yamaha

Honda vs Yamaha

Tak hanya soal Marquez vs Vinales, persaingan ini juga akan didukung oleh rivalitas bebuyutan antara Honda vs Yamaha. Baik di dunia marketing maupun dunia balap, kedua pabrikan motor raksasa asal Jepang ini memang dikenal memiliki 'bad blood' sejak berpuluh-puluh tahun lalu.

Kedua pabrikan ini pun akan berusaha keras mendukung para pembalapnya demi mengalahkan satu sama lain, menyediakan perangkat terbaik demi membuktikan siapa yang cocok menjadi penguasa dunia roda dua.
5 dari 7 halaman

Tragedi Phillip Island

Tragedi Phillip Island

Benih-benih rivalitas antara Marquez vs Vinales mulai tampak saat Vinales merasa terganggu dibuntuti oleh Marquez di hari ketiga uji coba pramusim Australia. Vinales merasa kesal karena harus membatalkan simulasi balap agar Marquez tak mencuri banyak informasi darinya.

Uniknya, Marquez sama sekali tak membantah, dan bahkan mengaku bahwa ia memang sengaja membuntuti Vinales demi mempelajari Top Gun sekaligus perilaku motor YZR-M1 terbaru. Insiden inilah yang dianggap sebagai titik awal rivalitas mereka tahun ini.
6 dari 7 halaman

Perang Verbal via Media

Perang Verbal via Media

Perang verbal kepada Marquez sudah dilancarkan Vinales melalui media massa sejak pertengahan musim lalu, yakni saat ia resmi menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk musim 2017-2018. Kepada awak media, Vinales kerap menyatakan prediksinya soal rivalitas versus Marquez.

"Saya akan menjalani rivalitas sengit dengan Marc, dan saya rasa ini akan berjalan menyenangkan." Kalimat-kalimat macam inilah yang kerap keluar dari mulut Vinales kepada media massa, dan Marquez tentu saja menyambutnya dengan 'hangat'.

Marquez sendiri mengakui bahwa Vinales merupakan rival utamanya terhitung sejak musim ini, dan bahkan menyatakan bahwa Vinales merupakan rider paling kuat bila dibandingkan Rossi dan Lorenzo. Rider asal Cervera ini pun siap menghadapi persaingan dengan Top Gun.
7 dari 7 halaman

Generasi Penerus

Generasi Penerus

Ketika Marquez dianggap sebagai 'The Next Valentino Rossi' berkat prestasi, rekor dan dominasi mereka yang mirip, Vinales pun dianggap sebagai 'The Next Jorge Lorenzo' karena memiliki banyak kemiripan karakter, gaya balap dan cara pendekatannya demi meraih gelar dunia.

Uniknya, Rossi dan Lorenzo juga menyajikan salah satu rivalitas terhebat sepanjang masa selama 10 tahun terakhir, hingga Marquez dan Vinales sebagai generasi pembalap yang lebih muda diharapkan dapat memberikan persaingan dan rivalitas yang tak kalah sengit selama beberapa tahun ke depan.