Pelajari Filosofi Jepang, Alasan Iannone Sulit di Suzuki

Pelajari Filosofi Jepang, Alasan Iannone Sulit di Suzuki
Andrea Iannone (c) Suzuki

Bola.net - - Pembalap Suzuki Ecstar, Andrea Iannone mengaku bahwa sulitnya beradaptasi dengan filosofi perusahaan Jepang adalah salah satu faktor utama mengapa dirinya kesulitan menghadapi MotoGP musim lalu. Hal ini ia ungkapkan dalam blog pribadinya di Team Suzuki Racing Magazine.

Iannone menjalani debut MotoGP pada 2013 lalu bersama Ducati. Sebagai orang Italia, The Maniac pun merasa sangat nyaman membela pabrikan yang berasal dari negara yang sama, ia tak perlu repot-repot menyesuaikan diri dengan metode dan mentalitas kerja orang di sekitarnya.

Situasinya pun berbeda total saat ia pindah ke Suzuki pada awal 2017. Menjalani seri pertama di Qatar dengan cukup kompetitif, prestasi Suzuki dan Iannone sama-sama terjun bebas seiring berjalannya musim. Performa mereka pun baru menanjak lagi di lima seri terakhir, usai uji coba di Ceko dan Aragon, Spanyol.

Andrea Iannone (c) SuzukiAndrea Iannone (c) Suzuki

"Kami terus kesulitan dan saya butuh waktu lama untuk terbiasa. Saya baru di Suzuki, harus mulai dari nol untuk memahami motor dan filosofi kerja perusahaan Jepang. Setiap tim MotoGP berbeda, dan jika Anda menghabiskan bertahun-tahu di lingkungan yang sama, sangat rumit mengubah pendekatan kerja," tuturnya.

Meski begitu Iannone mengaku bahwa seiring berjalannya waktu, ia mulai mampu belajar mempercayai semua rekan kerjanya di Suzuki dan mengambil manfaat dari semua yang dijelaskan dan diajarkan oleh pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu tersebut, hingga ia optimis menghadapi musim baru.

"Sabar dan fokus adalah kunci sukses, dan ini terbukti. Kami terus bekerja keras, meski sempat frustrasi. Akhirnya kami menemukan solusi teknis baru, dan 2018 tampak cerah bagi kami. Kami mampu melewati sulitnya 2017 yang membuat kami pusing tujuh keliling, karena kami saling percaya dan bekerja keras bersama. Itulah pelajaran terpenting yang saya dapat dari musim pertama saya di Suzuki," pungkas Iannone.