Pedro Acosta Sempat Dapat Opsi Langsung Naik ke MotoGP pada 2022

Pedro Acosta Sempat Dapat Opsi Langsung Naik ke MotoGP pada 2022
Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta (c) AP Photo

Bola.net - Debutan Red Bull KTM Ajo Moto2 sekaligus juara dunia Moto3 2021, Pedro Acosta, sempat mendapatkan tawaran untuk langsung naik ke MotoGP pada 2022. Meski begitu, lewat DAZN, Acosta mengaku menolaknya. Pembalap berusia 17 tahun ini meyakini tak seharusnya seorang pembalap mengambil jalur 'akselerasi' demi ke MotoGP.

Dalam sejarah Grand Prix, banyak rider yang langsung melompat dari kelas teringan ke kelas tertinggi. Namun, rider pertama yang melakukannya di era Moto3 adalah Jack Miller, yang naik ke MotoGP 2015. Keputusannya kala itu dinilai kontroversial, namun terbukti tak buruk karena kini ia membela tim pabrikan Ducati dalam usia 26 tahun.

Belakangan, langkah Miller diikuti Darryn Binder, yang musim depan membela WithU Yamaha RNF MotoGP Team. Langkah Yamaha menggaet 'Daz' dinilai jauh lebih kontroversial dari keputusan Honda menggaet Miller. Pasalnya, saat naik ke MotoGP, Miller merupakan runner up Moto3 2014, sementara Binder bahkan belum konsisten naik podium.

1 dari 2 halaman

Lebih Baik ke Moto2 Dulu untuk Cari Pengalaman

Lebih Baik ke Moto2 Dulu untuk Cari Pengalaman

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta (c) KTM Ajo/Ajo.fi

Acosta ternyata sempat mendapatkan tawaran untuk mengikuti jejak Miller pula. Namun, rider Spanyol ini menolak. Selain karena usianya yang masih terlalu belia, Acosta menyatakan penolakannya ini juga ia lakukan karena merasa Moto2 adalah kelas yang tepat untuk belajar sebelum benar-benar turun di kelas para raja.

"Benar, tadinya ada opsi. Jujur saja, saya akan berusia 18 tahun pada pertengahan musim depan jika saya naik ke MotoGP. Tapi jadinya saya harus melewatkan langkah-langkah penting demi turun di MotoGP. Bagi saya, lebih sepadan naik ke Moto2 demi menggali pengalaman," ungkapnya seperti yang dikutip Marca, Rabu (17/11/2021).

Acosta menyatakan bahwa dirinya juga tak mau turun di MotoGP tanpa persiapan matang hingga ujung-ujungnya sekadar bertarung di papan bawah. Ia mengaku termasuk pembalap yang berpendapat bahwa setiap pembalap harus mencari pengalaman secara berjenjang dari kelas-kelas yang tersedia di Grand Prix.

2 dari 2 halaman

Ogah Jemawa Jadi Juara Dunia di Usia Belia

Ogah Jemawa Jadi Juara Dunia di Usia Belia

Juara dunia Moto3 2021 dari Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta (c) AP Photo

"Moto2 akan bikin saya lebih tiba dengan persiapan matang ketika ke MotoGP. Yang terpenting bukanlah bertarung di papan bawah, melainkan naik kelas dengan persiapan baik dan lalu tampil baik pula. Tak seharusnya pembalap melewatkan kelas. Kakek saya sudah memikirkan MotoGP, tapi target saya adalah Moto2," tutur Acosta.

Acosta juga menyatakan bahwa dirinya tak mau kelewat bangga bisa menjadi juara dunia Moto3 dalam usia yang begitu muda. Seperti yang diketahui, ia jadi juara dalam usia 17 tahun 166 hari, hanya satu hari lebih tua dari Loris Capirossi yang merupakan juara dunia termuda dalam sejarah Grand Prix usai menjuarai GP125 1990.

"Saya harap saya tak pernah menyadarinya, karena dengan cara itulah saya bakal selalu ingin lebih. Ketika kaki Anda tak lagi memijak bumi, Anda pasti bakal percaya melebihi kemampuan Anda. Saya harap hal itu tak terjadi pada saya. Tapi jika terjadi, saya punya orang-orang terdekat yang bakal bikin saya membumi lagi," pungkas Acosta.

Sumber: DAZN, Marca