Pedro Acosta Berhenti Sekolah demi Balapan di Moto3 2021, Bidik Gelar Dunia

Pedro Acosta Berhenti Sekolah demi Balapan di Moto3 2021, Bidik Gelar Dunia
Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta (c) KTM Ajo/Ajo.fi

Bola.net - Debutan Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, sukses bikin heboh paddock MotoGP setelah meraih kemenangan Moto3 Doha, Minggu (4/4/2021), usai start dari pitlane Sirkuit Losail, Qatar. Lewat Diario AS, Selasa (6/4/2021), Acosta mengaku merasa sangat senang, dan hasil macam inilah yang memang ia impikan sejak anak-anak.

Acosta merupakan juara Red Bull Rookies Cup 2020 dan duduk di peringkat ketiga di FIM CEV Moto3 Junior World Championship. Musim ini, rider Spanyol tersebut pun dinaungi Red Bull KTM Ajo, di bawah bimbingan tangan dingin Aki Ajo, yang sukses mengorbitkan banyak bintang dan juara dunia di ajang Grand Prix.

Kemenangan di Seri Doha pun menjadikannya rider Moto3 pertama yang mampu memenangi balapan dari pitlane. Kini Acosta juga tengah memimpin klasemen dengan 45 poin, juga berkat finis kedua dan podium yang ia raih di Seri Qatar sepekan sebelumnya. Saat kemenangan di depan mata, Acosta pun teringat pengorbanannya.

1 dari 3 halaman

Ingin Tetap Memijak Bumi

Ingin Tetap Memijak Bumi

Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta (c) KTM Ajo/Ajo.fi

Acosta mengaku, demi dapat tempat di kejuaraan dunia, ia harus meninggalkan bangku sekolah. Meski ia menyayangkan hal ini, konsentrasi dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia tampil gemilang di Red Bull Rookies Cup dan FIM CEV Moto3 Junior World Championship. Prestasi inilah yang mengantarkannya ke Grand Prix.

"Semua kerja keras yang saya lakukan pada musim dingin terbesit di kepala. Tahun lalu saya berhenti sekolah demi fokus 100% jadi pembalap, saat tahu bakal balapan di kejuaraan dunia. Semua kerja keras terbayar. Yang penting kini adalah tetap memijak bumi dan bekerja sangat keras. Itulah alasan terbesar saya ada di sini," ujarnya.

Uniknya, dalam usia yang baru menginjak 16 tahun, Acosta dinilai banyak pihak punya mentalitas yang sudah dewasa. Ia pun mengaku belakangan ini memang mengubah pola pikirkan ketika meraih hasil baik, usai sempat mengalami banyak kecelakaan dan bahkan sempat tak sadarkan diri.

2 dari 3 halaman

Mimpi Jadi Juara Dunia Memang Gratis, Tapi...

"Dulu, setiap awal tahun, target saya adalah menjadi rider dengan kemenangan terbanyak. Namun, 2-3 tahun berikutnya saya malah sering cedera, sempat tidak sadarkan diri, dan semacamnya. Jadi saya sudah tinggalkan filosofi itu. Kini saya hanya ingin memanfaatkan semua kesempatan yang ada," ungkap Acosta.

Dengan fakta dirinya tengah memimpin klasemen, Acosta pun digadang-gadang meraih gelar dunia tahun ini juga. Ia pun tak memungkiri prestasi itu adalah idaman setiap rider Moto3, dan ia yakin bisa tampil lebih baik ketika kembali berlaga di Eropa. Namun, Acosta tak mau sesumbar dan ingin fokus bekerja keras.

"Mimpi memang gratis, dan Anda memang harus terus percaya. Tiga hari uji coba di Qatar sangat membantu. Di Eropa nanti, ada banyak sirkuit yang sudah saya kenal, dan situasi bisa jadi lebih baik atau buruk. Tapi yang penting adalah tetap bekerja keras. Namun, jadi juara dunia pada tahun pertama memang memungkinkan, karena kemungkinan selalu ada," tutupnya.

Sumber: Diario AS